Buah Roh (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 September 2022 21.49 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "== Video == {{ videoclip" menjadi "{{ videoclip | title=Video | headingno=2")
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom dan selamat pagi semuanya. Saudara yang dikasihi Tuhan kemarin tanggal 11 Juni 2022 gereja induk kita Danau Bogor Raya berulang tahun yang ke-27.

Shalom dan selamat pagi semuanya, Saudara yang dikasihi Tuhan kemarin tanggal 11 Juni 2022 gereja induk kita Danau Bogor Raya berulang tahun yang ke-27. Biar gedung sebelah ini menjadi hadiah untuk setiap umat dan Hamba Tuhan dalam ulang tahun yang ke-27.

Saudara yang dikasihi Tuhan, tentu Tuhan mau pakai gereja-Nya untuk menuai banyak jiwa. Sehingga saya mau ajak kita semua untuk kita sebagai umat Tuhan dan gereja Tuhan, Saudara harus memiliki buah dalam kehidupan Saudara. Miliki buah Roh dalam kehidupan Saudara. Tuhan tidak mencari daun. Jika Saudara mau memakan mangga, Saudara pergi ke pohon mangga, Saudara pasti cari buah mangga. Jadi jika kita mencari buah, demikian juga Tuhan mencari buah dalam kehidupan saya dan Saudara.

Bagaimana kita dapat memunculkan buah dalam kehidupan kita?

#1 Benih harus mati

Yohanes 12:24,

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Waktu kita hendak memiliki pohon mangga, kita mencari biji mangga yang sudah kita kupas dagingnya, bijinya kita rapikan dan bersihkan, kita gali tanah dan ditanam. Waktu ditanam kita tunggu beberapa tahun akhirnya muncul suatu pohon mangga yang besar dan banyak buahnya yang kita dapat nikmati. Saya mau sampaikan dari satu biji yang kecil, memiliki dampak potensi yang besar. Dari hidup Saudara dan saya, kita masing-masing memiliki potensi atau dampak yang besar bagi keluarga kita, lingkungan kita, bahkan bagi Indonesia. Tetapi syaratnya harus mati atas kedagingan kita. Musuh kita bukan suami/isteri, bukan anak-anak, bukan sama-sama, tetapi musuh kita nomor satu adalah diri kita sendiri.

Saudara yang dikasihi Tuhan, saya ingat waktu saya bersama dengan Ibu Fanny mulai melangkah dalam pelayanan 30 tahun yang lalu kurang lebih. Satu waktu pernah Ibu Fanny mengatakan “Sudah kita cukup sampai di sini saja terima tamu, membagikan warta.” Tetapi lalu, diingatkan oleh Firman Tuhan ada satu cerita dalam Lukas 10:25, mengenai The Good Samaritan. Ceritanya ada satu orang dari Kota Yerusalem mau pergi ke Kota Yerikho, di tengah jalan tiba-tiba saja dia dirampok oleh orang, sampai Firman Tuhan berkata pada kita sudah setengah mati orang itu. Lalu satu waktu ada orang pertama yang lewat, jabatannya imam sama seperti pendeta, dia melihat ada orang jatuh tetapi tidak peduli dan terus berjalan. Lalu datang orang yang ke dua, yaitu Lewi, jaman sekarang orang mengatakan worship leader, dia melihat orang yang sama seperti yang imam lihat, tetapi tidak peduli. Ada orang Samaria datang, ketika melihat timbul belas kasihan, dia buang semua ego, kepentingannya, dan ditolong. Sehingga kisah itu menjadi kisah orang Samaria yang baik hati.

Saudara yang dikasihi Tuhan, saya dan keluarga tidak boleh mementingkan diri sendiri karena pada waktu kita mati atas kepentingan diri kita masing-masing sesuai dengan apa yang Tuhan tempatkan dalam hati Saudara, Saudara pasti memiliki dampak yang besar bagi Tuhan. Semua kemauan kita harus mati bagi kemuliaan-Nya Tuhan. Menjadi pendeta memang tidak mudah, macam-macam tantangannya.

#2 Ada musimnya

Markus 4:26-28,

Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.

Yakobus 1:2-4,

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

Saudara, setuju tidak jika saya katakan ada musimnya buah mangga, tidak sepanjang tahun ada. Ada memang buah yang sepanjang tahun ada, tetapi buah itu ada musimnya. Kita tahu apa yang membuat kita mengeluarkan buah dari kehidupan kita, melalui masalah yang kita hadapi, seperti Yakub dia ke mana-mana membawa tongkat stigmata. Waktu dia mengalami peristiwa yang begitu besar dalam hatinya, dia berikan goresan penuh tongkat itu. Demikian juga hidup saya dan Saudara.

Masalah bisa datang: karena kesalahan kita sendiri

Masalah itu bisa datang karena salah kita sendiri, tetapi melalui masalah itu kita dapat berbuah dalam kehidupan kita. Saya tidak pernah lupakan peristiwa tanggal 9 Februari 2021, di mana saya jatuh dari sepeda, saya seperti biasa keliling kompleks bersama Ibu Fanny untuk olahraga. Itu hari Selasa kita akan doa pemimpin, jadi saya sudah pulang jam 10, di seberang rumah kita ada polisi tidur 5 cm, lalu saya pelan-pelan sampai di situ naik ke atas polisi tidur, karena ada kesalahan dalam diri saya, saya tidak periksa ban depan, tidak dikancing yang kuat sebelum berangkat. Tetapi dari situ saya meresponi dengan benar, Tuhan tegur saya, “Kamu harus lebih sungguh-sungguh lagi di dalam Aku, kamu kurang mengucap syukur.” Tetapi justru di situ hidup saya dapat mengeluarkan buah pertobatan untuk lebih sungguh-sungguh lagi.

Masalah bisa datang: karena Tuhan izinkan

Ingat ceritanya Ayub, orang yang baik, takut Tuhan, lalu iblis datang pada Tuhan ingin mencobai Ayub, Tuhan buka pagar perlindungannya dari Ayub untuk diuji agar Ayub mengeluarkan buah. Saudara, Tuhan kadang-kadang ijinkan pagar perlindungan kita dibuka untuk menguji kita. Tapi Saudara responi dengan baik dan tetap bertahan di dalam Tuhan.

Masalah bisa datang: karena Tuhan sengaja

Selesai Dia memberikan makan 5000 orang, Dia mengatakan pada murid-murid-Nya untuk pergi ke seberang. Pada waktu murid-murid-Nya ada di tengah danau, angin dan badai menghantam perahu mereka. Saya mau tanya pada Saudara, sebelumnya Tuhan tahu bahwa pasti itu murid-murid-Nya waktu di tengah danau akan dihantam badai. Dia sengaja meminta murid-murid-Nya pergi ke seberang terlebih dahulu. Mari, Saudara yang dikasihi Tuhan, penting dari setiap masalah yang ada kita hadapi dengan penuh respon kebenaran Firman Tuhan. Supaya melalui hidup Saudara muncul buah kebenaran yang memuliakan nama Tuhan.

#3 Dibersihkan

Yohanes 15:1-5,

"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Jangan kita berpikir sekali selamat kita akan hidup selama-lamanya. Nama kita dapat dicoret dari buku kehidupan, jangan sampai karena kita tidak berbuah dalam kehidupan kita sehingga akhirnya kita dipotong. Hari-hari ini Tuhan sedang bersihkan kita. Saudara sudah berbuah, tetapi Tuhan mau kita lebih lebat lagi berbuah. Ada proses yang kita hadapi supaya melalui hidup Saudara nama Tuhan dipermuliakan.

Video