Tidak melihat namun percaya (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 12 November 2022 21.05 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - " | name = Sutadi Rusli" menjadi " | name = Sutadi Rusli | articlegroup = Pesan Gembala")
Lompat ke: navigasi, cari

Pada hari ini kita ada satu tema yang saya berikan kepada setiap Saudara, tidak melihat namun percaya!

Pada hari ini kita ada satu tema yang saya berikan kepada setiap Saudara, tidak melihat namun percaya. Tema ini diambil dari satu kejadian, yang beberapa waktu yang lampau kita peringati, yaitu kebangkitan Tuhan Yesus. Sepanjang 40 hari sejak Dia bangkit, Dia mengunjungi para murid, bertemu dengan banyak orang, membuktikan bahwa Dia adalah Allah yang hidup. Kita bersyukur, kita memiliki Allah kita yang hidup. Saudara, cerita ini diambil bagaimana satu waktu Tuhan datang kepada para murid-murid-Nya dalam Yohanes 20.

#1 Damai sejahtera, Shalom

Pada waktu itu Dia datang dan bertemu dengan 10 murid, sebenarnya ada 12 tetapi dikurangi Yudas Iskariot dan Thomas, yang tidak hadir bersama dengan murid yang lain. Mereka rupanya ada dalam ruangan yang tertutup rapat dan mereka dalam kondisi yang amat sangat ketakutan karena orang-orang Yahudi pada waktu itu mau menangkap para murid-murid-Nya. Sehingga mereka kunci semuanya dan lalu mereka diam di dalam. Tetapi luar biasa, Tuhan dapat hadir di tengah-tengah mereka. Menarik, Saudara yang dikasihi Tuhan apa yang Alkitab ceritakan. Begitu Tuhan Yesus datang dan bertemu dengan 10 murid-murid-Nya, kata-kata yang paling pertama di sampaikan oleh Tuhan Yesus:

Tetapi rupanya tidak cukup satu kali, setelah Dia menunjukkan bekas paku di tangan-Nya dan lambung-Nya yang bekas ditusuk, maka Dia berkata kepada para murid-murid-Nya “Damai sejahtera bagi kamu!”. Lalu setelah itu, Dia bertemu khusus dengan Thomas, dan waktu Dia bertemu dengan murid-murid-Nya bersama Thomas kata-kata yang ada juga disampaikan oleh Tuhan Yesus yaitu: “Damai sejahtera bagi kamu!”. Dalam satu perikop ini 3 kali Tuhan Yesus memberikan salam yang paling awal yaitu “Damai sejahtera bagi kamu!”

Orang-orang Yahudi setiap kali mereka berjumpa satu dengan yang lain sapaan yang pertama mereka katakan, “Shalom Aleichem!” Kata-kata “Shalom Aleichem” punya makna yang begitu dalam. Jadi setiap kali Saudara berkata “Shalom Aleichem” atau “Shalom” ini merupakan suatu salam dan sapaan yang penuh dengan berkat, berbeda dari kata, "Halo, apa kabar?” Saudara yang dikasihi Tuhan, saya ajak waktu kita menyampaikan salam, “Shalom Aleichem”, katakanlah dengan sungguh-sungguh, jangan main-main seperti mengatakan, “Halo, apa kabar?” Kita mengatakan sungguh-sungguh karena ada berkat Tuhan.

Enam berkat Tuhan

Bilangan 6:24-27,

TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."

Puji Tuhan! Kita semua mau diberkati oleh Tuhan, dan memang hanya berkat Tuhan yang senantiasa abadi di dalam hidup kita. Berkat apa yang kita dapatkan:

  1. Tuhan memberkati
  2. Jadi setiap hari kita bertemu dengan seseorang kita menyampaikan “Shalom” berarti “Tuhan memberkati Saudara”.

  3. Tuhan memberi perlindungan
  4. Di tengah-tengah situasi yang seperti ini setiap kita perlu perlindungan dari pada Tuhan. Orang boleh lari pergi. Saya pernah ingat pada waktu tahun 90-an bagaimana orang-orang begitu kondisi yang tidak baik dan akhirnya mereka lari pergi ke sana ke mari semuanya. Tapi, pada waktu mereka pergi, mereka pikir mereka ada dalam situasi yang baik. Ternyata tidak, di dunia hari-hari ini tidak ada tempat yang lebih baik selain dalam perlindungan-Nya Tuhan. Tidak ada tempat yang aman, selain di dalam Tuhan Yesus Kristus.

  5. Tuhan memberi terang dalam kegelapan
  6. Rasanya gelap, tidak tahu lagi kita harus melakukan apa, tapi Tuhan memberikan kita terang-Nya, pelita-Nya menerangi langkah-langkah kita, firman-Nya adalah pelita untuk langkah-langkah kita hari lepas hari.

  7. Tuhan memberikan kasih karunia
  8. Kita boleh ada hari ini semuanya karena kasih karunia dari pada Tuhan. Saudara, boleh menerima keselamatan semuanya karena kasih anugerah dari pada Tuhan. Ini semua karena kasih karunia untuk Saudara dan saya.

  9. Tuhan memberi jawaban
  10. Saya percaya kita perlu jawaban, banyak sekali hal-hal yang kita bawa dalam doa. Rasanya kita perlu jawaban, jawaban manusia kita ragu, kita tidak tahu benar atau salah. Tapi Tuhan memberikan jawaban kepada kita waktu kita mau bertanya dan bergantung kepada Dia. Saya belajar, langkah-langkah saya pada hari yang lalu seringkali tidak tanya Tuhan, tapi saya belajar langkah-langkah saya harus saya tanya kepada Tuhan apa itu benar atau tidak. Kita perlu tanya kepada Tuhan setiap langkah yang akan kita jalani.

  11. Tuhan memberi damai sejahtera
  12. Damai sejahtera yang Tuhan Yesus berikan berbeda dengan damai sejahtera dari dunia. Karena damai sejahtera di dalam Tuhan Yesus pasti membawa ketenangan, membawa damai sejahtera, sukacita, saudara dapat tidur nyenyak. Saudara dapat sukacita sorak-sorai, Saudara dapat memuji menyembah Tuhan dengan sukacita karena ada damai sejahtera dalam nama Tuhan Yesus.

Jadi pesan yang pertama, Tuhan memberikan salam kepada setiap kita di tengah-tengah goncangan COVID-19, bagaimana hari-hari ini kita tidak tahu kondisi-kondisi, perang yang terus menerus terjadi pada hari-hari ini. Tapi justru di tengah-tengah ketakutan yang kita alami Dia datang memberikan kita dan berkata kepada kita “Shalom Aleichem”.

#2 Percaya dan jangan bimbang

Poin yang kedua, dari Yohanes 20, percaya dan jangan bimbang. Kita tahu ceritanya waktu itu Tuhan Yesus datang kepada Thomas, Thomas tidak percaya dia mengatakan,

Sebelum aku melihat bekas paku-Nya, sebelum aku mencucukkan telunjuk jariku ke bekas lubang pangku-Nya dan juga ke lubang bekas di lambung-Nya, aku sekali-kali tidak percaya.”

Itu Thomas mengatakan seperti itu. Sehingga Thomas dikatakan mister ragu-ragu. Dahulu sekali, saya dengan keluarga pernah jalan-jalan di satu pertokoan, ada salah satu toko menarik juga, di situ tulisannya adalah “Believe or not”. Ada gambar dan juga patung orang beratnya 700 kg, lalu ada lagi ayam bertelur persegi panjang. Percaya atau tidak? Saya waktu lihat seperti itu, karena ini tidak ada barang yang secara utuh betul, “Apa iya, apa benar atau tidak?” Kita belum melihat barangnya, kita tidak percaya. Itu yang ada di dalam diri saya, itu juga mungkin yang ada dalam diri Saudara, itu juga yang ada dalam dirinya Thomas. Jadi jika saya belum dapat membuktikan sendiri, saya tidak akan percaya.

Yakobus 1:6,

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

Bulan Desember tahun 2020, Tuhan kasih saya waktu dalam doa, “Kamu harus mulai bangun Grha Amal Kasih!” Saya bertanya-tanya, “Apa iya Tuhan? Ini kan kondisinya baru datang pandemi, bagaimana harus bangun?” Saya mulai sharing kepada keluarga, sharing kepada teman-teman yang lain, para pemimpin lain.

Lalu, saya diingatkan bagaimana Petrus di suruh berjalan oleh Tuhan di atas air (Matius 14). “Ayo Petrus, kamu jalan hampiri Aku.” Waktu Petrus yakin atas ajakan Tuhan Yesus dia berjalan. Tapi di kala Petrus mengalami angin rasanya mulai bimbang, dan pada waktu dia berjalan di atas air dalam kebimbangan, takut, dia tenggelam sehingga berteriak minta tolong kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus katakan, “orang yang kurang percaya, dan yang bimbang hatinya.” Saya waktu itu diteguhkan, jika saya bimbang tidak dapat apa-apa (Yakobus 1:6).

Saya teguhkan hati, saya percaya janji Tuhan pasti digenapi. Saudara, langkah demi langkah, yang penting saya melangkah. Urus segala persyaratan yang ada. Puji Tuhan, biarpun IMB belum dapat tetapi tanggal 26 Juni 2021, kita mulai melangkah dengan peletakan batu pertama. Ini sebagai pintu yang membukakan, dan luar biasa, dari situ Tuhan ajaib bekerja dengan dahsyat. Pada tanggal 05 Oktober 2021, IMB diterima. Kita mulai pembangunan, doakan nanti bulan Juni-Juli gedung sudah dapat dipakai bagi kemuliaan Tuhan. Saya harus teguhkan hati saya, saya ajak semua panitia, semua umat Tuhan, para pemimpin kita teguhkan hati, kita hanya fokus kepada Tuhan seperti Petrus pada waktu dia fokus pada Tuhan, dia dapat berjalan di atas air.

Saudara yang dikasihi Tuhan, tidak melihat namun percaya. Dulu sekali ada satu orang ibu, dia memiliki suami tetapi terus ditinggal oleh suaminya. Yang menarik buat saya, dia belum melihat tetapi dia percaya. Dia mengundang teman-teman, termasuk saya. Temanya untuk pertemuan atau ibadah kecil, “Keluarga saya sudah dipulihkan.” Waktu kita datang pergi ke sana, kita pikir keluarga ini sudah dipulihkan, ternyata belum. Jadi waktu ditanya, “Mana Bapaknya?” Dia jawab, “Sebentar lagi, kita pasti dipulihkan Tuhan.” Dia belum melihat, dia belum mengalami, tapi dia percaya keluarganya pasti dipulihkan oleh Tuhan dan benar saja, beberapa tahun kemudian, di dalam keimanan yang begitu kuat percaya akan janji Tuhan, “Satu orang percaya, seisi keluarga diselamatkan.” Itu terjadi. Luar biasa, waktu kita percaya sesuai dengan iman kita terjadi sesuai dengan iman Saudara dan saya.

3 Macam Manusia

Mari Saudara yang dikasihi Tuhan, ternyata ada 3 macam manusia:

  1. Manusia yang melihat tetap tidak percaya
  2. Sudah melihat mujizat terjadi, pertolongan terjadi, tetap tidak percaya.

  3. Melihat menjadi percaya
  4. Dia melihat, lalu percaya. Itu Thomas.

  5. Tidak melihat namun percaya
  6. Saudara ada di mana? Kita tidak bertemu Yesus 200 tahun yang lalu, kita tidak melihat pada waktu pelayanan Yesus. Tetapi kita percaya Dia Allah kita yang bangkit, yang hidup. Dia adalah Juruselamat kita. Dia adalah segalanya buat hidup kita, Raja di atas segala raja. Kita belum melihat sakit penyakit disembuhkan, kita belum mengalami itu, tetapi kita percaya bilur-bilur Yesus memberikan kesembuhan bagi kita. Kita belum melihat, keluarga kita dipulihkan oleh Tuhan, tapi kita percaya bahwa satu orang menjadi percaya dalam keluarga itu, seisi keluarga diselamatkan. Kita belum melihat tapi kita percaya janji Tuhan pasti digenapi dalam hidup Saudara. Itu yang Tuhan inginkan dalam hidup Saudara.

Penutup

Yohanes 20:29b,

“…Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

Saudara akan diberkati oleh Tuhan, menjadi orang yang berbahagia di kala kita belum melihat janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup kita tapi kita tetap percaya bahwa janji Tuhan pasti digenapi. (MGT)

Video