Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus di dalam Tahun Paradigma yang Baru (Jumat Agung) (Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 November 2022 11.30 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - ".jpg↵ | illustration1x1 =" menjadi ".jpg | illustrationA5= | illustration1x1=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Hari ini adalah Jumat Agung, di mana kita memperingati kematian Tuhan Yesus. Kita akan merenungkan kembali kasih Tuhan Yesus yang luar biasa yang diberikan kepada kita semua.

Saya mau mengatakan kepada Saudara, bahwa apapun yang kita alami hari-hari ini dalam pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi, kita harus tahu bahwa Tuhan Yesus sangat… sangat… mengasihi kita semua. Yang paling penting kita harus mengerti bahwa kasih Tuhan Yesus kepada kita adalah supaya kita diselamatkan.

Melalui segala peristiwa ini, kita harus ingat firman Tuhan yang terdapat dalam Roma 8:28,

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu (baik enak maupun tidak enak), untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.”

Apakah Saudara mengasihi Tuhan Yesus? Kalau Saudara berkata ‘YA’, berarti ayat ini bagi Saudara dan juga saya. Saya percaya melalui semua yang terjadi, kita yang mengasihi Tuhan Yesus akan makin serupa dengan gambar-Nya. Melalui semua yang terjadi juga, mereka yang selama ini tertidur, suam-suam kuku, mati rohani - akan dibangunkan kembali. Mereka akan bertobat dan minta ampun kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengingatkan kita agar kita tidak hidup dalam ketakutan, kekuatiran, dan kepanikan yang terus menerus.

Kita harus mengingat firman Tuhan dalam Yesaya 30:15b yang berkata,

“…dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.”

Nyanyi:

Kasih Yesus sungguh indah
Di dalam hidupku ini
Sungguh manis, lebih manis
Hidup bersama Yesus

Yesus, nama Yesus, Pujilah Dia
Kasih-Nya kepada saya
Sampai s'lama-lamanya

Coda
Kasih-Nya kepada saya
Sampai s'lama-lamanya

Alkitab berkata Yesus mati karena dosa-dosa kita. Dia dikuburkan, tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Alkitab berkata semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa ialah maut. Mati. Mati kekal selama-lamanya. Tempatnya di neraka.

Neraka adalah tempat yang sangat mengerikan. Jangan sampai masuk neraka. Karena itu, Tuhan Yesus datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan kita semua.

Bagaimana cara Tuhan Yesus menyelamatkan kita? Alkitab berkata Tuhan Yesus yang tidak mengenal dosa dijadikan dosa oleh karena kita, supaya di dalam Dia, mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus dibenarkan oleh Allah. Apa arti daripada ayat ini? Tadi dikatakan semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa ialah maut. Mati. Jadi Tuhan Yesus harus mati menggantikan Saudara dan saya.

Sepuluh tahap penderitaan Tuhan Yesus

Kalau kita melihat cara mati Tuhan Yesus, saya katakan sangat… sangat… tidak manusiawi. Alkitab menuliskan ada 10 tahap penderitaan Tuhan Yesus dari taman Getsemani sampai Golgota… sangat mengerikan.

  1. Tuhan Yesus di Taman Getsemani
  2. Ketika berada di Taman Getsemani, Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa dalam ketakutan, sampai peluh-Nya seperti tetes-tetes darah yang jatuh ke tanah. Pada saat itu seorang malaikat turun untuk menguatkan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa,

    “Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi jangan seperti yang Kukehendaki melainkan seperti yang Kau kehendaki.”

    Di sini Tuhan Yesus mengajar kepada kita bahwa di dalam doa, kita boleh menawar, tetapi jangan memaksakan kehendak. Bagi yang sekarang dalam ketakutan, kita harus ingat bahwa Tuhan Yesus pernah mengalami ketakutan untuk menebus dosa kita semua. Karena itu datanglah kepada Tuhan Yesus. Dia pasti mampu dan mau menolong kita semua.

  3. Tuhan Yesus ditangkap
  4. Tuhan Yesus dituduh dengan bermacam-macam tuduhan, diludahi, mukanya ditinju, dipukul, tetapi Dia tidak membalas. Di sini Tuhan Yesus mempraktikkan apa yang Dia ajarkan kepada kita agar kita mengasihi dan berdoa bagi orang-orang yang membenci kita, mengutuk kita, mencaci maki kita. Jikalau kita hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi kita, apa jasa kita karena orang-orang berdosa pun juga mengasihi orang-orang yang mengasihi mereka.

  5. Tuhan Yesus dibelenggu dan diadili
  6. Waktu Tuhan Yesus diadili oleh Pilatus, ternyata tidak didapati kesalahan yang membuat Tuhan Yesus harus dihukum mati.

    Sementara itu orang-orang Yahudi terus berteriak-teriak supaya Tuhan Yesus dihukum mati. Salibkan Dia! Salibkan Dia! Salibkan Dia! Akhirnya Pilatus menyerahkan Tuhan Yesus untuk disalibkan.

  7. Tuhan Yesus dicambuk
  8. Proses awal dari penyaliban: jubah Tuhan Yesus dibuka dan dihukum cambuk. Dua algojo bergantian menghujamkan cambuk ke punggung Tuhan Yesus. Ujung cambuk itu terbuat dari potongan tulang dan potongan besi. Tiap kali cambuk itu dihujamkan ke punggung Tuhan Yesus itu menimbulkan luka yang dalam. Tuhan Yesus berteriak-teriak kesakitan. Darah Tuhan Yesus bercucuran. Tuhan Yesus bermandikan darah.

  9. Kepala Tuhan Yesus diberi mahkota duri
  10. Duri ditancapkan di kepala Tuhan Yesus dengan cara dipukulkan. Sakitnya luar biasa. Darah bercucuran.

  11. Tuhan Yesus memikul salib
  12. Dalam kesakitan, berlumuran darah, ditambah semalaman Tuhan Yesus tidak tidur, Tuhan Yesus harus memikul salibnya. Tuhan Yesus jatuh bangun karena tidak kuat. Maka Simon dari Kirene disuruh menggantikannya.

  13. Tangan dan kaki Tuhan Yesus dipaku
  14. Tangan dan kakinya sakitnya luar biasa. Darah bercucuran.

  15. Tuhan Yesus digantung di kayu salib
  16. Pada saat itu Tuhan Yesus menderita secara lahir maupun batin.

    * Secara lahir: Dia merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuh-Nya dan juga merasa sesak karena ada cairan yang menekan jantung-Nya.

    * Secara batin, Tuhan Yesus menderita karena Tuhan Yesus melihat semua orang yang lalu lalang menghujat Dia. Ahli-ahli Taurat, tua-tua, imam-imam menghujat Dia. Bahkan salah satu penjahat di sebelah-Nya juga ikut menghujat.

  17. Tuhan Yesus merasa ditinggalkan oleh Bapa
  18. Sekitar jam 12 siang sampai jam 3 petang tiba-tiba langit di sekitar Golgota menjadi gelap. Tuhan Yesus gelisah, dan Dia berteriak, “Eli, Eli, lama sabakhtani? “Eli, Eli, lama sabakhtani? Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

    Tuhan Yesus merasa ditinggalkan oleh Bapa. Orang yang berdosa pada hakikatnya dipisahkan dari Bapa. Jadi untuk menebus dosa dari orang yang berdosa maka Tuhan Yesus harus merasakan ditinggalkan oleh Bapa; dipisahkan dari Bapa.

    Saya percaya ini adalah puncak penderitaan Tuhan Yesus. Penderitaan lainnya tidak ada artinya dibandingkan merasa ditinggalkan oleh Bapa.

    Bagi saya, kalau saya tidak merasakan hadirat Tuhan, itu adalah hal yang paling berat dalam hidup saya. Karena itu, setiap hari saya selalu menjaga langkah-langkah dalam hidup saya agar saya terus mengalami hadirat Tuhan. Kalau ada dosa, harus cepat diselesaikan supaya terus merasakan hadirat Tuhan.

    Saya berharap Saudara juga melakukan hal yang seperti itu. Kalau ada di antara Saudara yang sudah tidak merasakan hadirat Tuhan dan Saudara menganggap itu biasa, Saudara harus bertobat!

    Tidak ada yang lebih berbahagia daripada kalau kita berada dalam hadirat Tuhan. Sebab Alkitab berkata di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah. Artinya di dalam hadirat Tuhan ada sukacita dan kebahagiaan yang berlimpah-limpah.

  19. Tuhan Yesus berkata, “Sudah selesai!” It is finished!
  20. “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu lah kuserahkan nyawa-Ku”. Lalu Tuhan Yesus mati.

Nyanyi:

Tak terukur kasih-Mu Yesus
Kau telah mati gantikan diriku
Kau curahkan darah-Mu
Tuk tebus dosaku

Layaklah kau Tuhan
Dipuji dan disembah
Dengan segenap hatiku

Layaklah kau Tuhan
Dipuji dan disembah
Dengan segenap jiwa ragaku

Coda
Dengan segenap jiwa ragaku
Dengan segenap jiwa ragaku

Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian?

Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian? Mengapa tidak dengan cara yang mudah? Dipenggal kepalanya, selesai! Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan bermandikan darah?

Alkitab katakan; tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan dosa. Untuk mengampuni dosa Saudara… dosa Saudara… dosa Saudara… dan dosa saya… Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian.

Selain itu apalagi yang Alkitab katakan dengan cara mati Tuhan Yesus yang seperti itu?

  1. Penyakit kitalah yang ditanggung-Nya.
  2. Penderitaan kita yang dipikul-Nya dan
  3. Oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan.

Nyanyi:

Oleh bilur Yesus ku disembuhkan
Oleh bilur Yesus ku disembuhkan
Oleh bilur Yesus ku disembuhkan
Haleluya. Amin

Coda
Haleluya. Amin

Tuhan Yesus mati karena dosa-dosa kita. Dia dikuburkan tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Haleluya…! Tuhan Yesus tidak mati selamanya mati. Tetapi pada hari yang ketiga Tuhan Yesus dibangkitkan.

Bagaimana jika Tuhan Yesus tidak bangkit?

  1. Sia-sialah pemberitaan Firman Tuhan
  2. Saya di sini memberitakan firman Tuhan, tidak ada artinya… sia-sia. Tetapi puji Tuhan, Tuhan Yesus hidup! Tuhan Yesus bangkit! Pemberitaan firman Tuhan menjadi tidak sia-sia.

  3. Sia-sialah kepercayaan kita
  4. Kita akan tetap mati di dalam dosa-dosa kita. Demikian juga dengan orang-orang yang mati di dalam Tuhan. Mereka akan tetap binasa.

    Tetapi puji Tuhan... Tuhan Yesus bangkit! Kita tidak akan mati di dalam dosa-dosa kita tetapi kita akan bersama-sama dengan Tuhan Yesus selama-lamanya. Haleluya!

  5. Kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia
  6. Tetapi puji Tuhan… Tuhan Yesus bangkit! Kita bukan orang-orang yang paling malang, tetapi justru orang yang paling beruntung dari segala manusia. Ada berapa banyak di antara Saudara orang-orang yang paling beruntung dari segala manusia? Saudara boleh angkat tangan.

Nyanyi:

Sebab Dia hidup ada hari esok
Sebab Dia hidup, 'ku tak gentar
Karena kutahu Dia pegang hari esok
Hidup jadi berarti sebab Dia hidup

Coda
Hidup jadi berarti sebab Dia hidup
Hidup jadi berarti sebab Yesus hidup

Apa yang terjadi jika Tuhan Yesus hidup?

  1. Ada hari esok
  2. Karena Tuhan Yesus yang pegang hari esok Saudara dan saya, Dia hidup… Dia berkata kepada kita, “Jangan kamu takut! Jangan kamu kuatir! Jangan kamu panik!”

  3. Mujizat masih ada
  4. Mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus 2000 tahun yang lalu masih ada sampai dengan hari ini.
    • Orang buta melihat
    • Orang lumpuh berjalan
    • Orang tuli mendengar
    • Orang mati dibangkitkan
    • Orang kusta menjadi tahir
    • Dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
  5. Kita akan melihat masa depan kita
    • Pentakosta yang Ketiga akan digenapi
      Di mana melalui semua peristiwa yang sedang terjadi saat ini, penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kembali… terjadi!
    • Bangkitnya Generasi Yeremia
      Yaitu generasi anak-anak muda yang dipenuhi dengan Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa dan akan memenangkan banyak jiwa.
    • Kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus
      Kepada kita… orang-orang yang sungguh-sungguh dengan Tuhan akan diberikan kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus.
  6. dia mengingatkan bahwa kita adalah umat kepunyaan Tuhan
  7. Sesuai dengan 1 Petrus 2:9, yang berkata:
    “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang Ajaib”

    Jadi, dengan kuasa dari Pentakosta Ketiga kita akan menyelesaikan Amanat Agung, dan setelah itu Tuhan Yesus datang kembali. Haleluya!

  8. Tahun 2022 menjadi Tahun Paradigma yang Baru
    • Kita diminta untuk tidak mengingat-ingat hal-hal yang dulu, sebab Tuhan sedang membuat sesuatu yang baru dengan cara yang ajaib.
    • Tuhan akan menolong kita untuk memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi dalam seluruh aspek kehidupan kita dengan cara yang baru atau paradigma yang baru.
    • Tuhan mengingatkan agar kita yang sudah percaya dan lahir baru, tidak lagi hidup dengan paradigma yang lama atau paradigma duniawi. Kita harus mengarahkan pandangan kita ke depan dan berlari-lari kepada tujuan, artinya tetap mengejar meskipun menderita; untuk mendapatkan mahkota, masuk sorga dan memperoleh hadiah, yaitu mahkota sorgawi.

Nyanyi:

Darah-Mu Yesus sucikan daku
Darah-Mu Yesus bebaskanku
Darah-Mu Yesus ubahkan daku
Ku dijadikan baru

Coda
Kudijadikan baru, Kudijadikan baru

Medley
Yesus, Yesus
Kau berarti bagiku
Yesus, Yesus
Kau segalanya bagiku

Coda
Kau segalanya bagiku
Kau segalanya bagiku

Video