Lembah Eskol (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 September 2022 21.42 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "== Video == {{ videoclip" menjadi "{{ videoclip | title=Video | headingno=2")
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, saya sangat percaya kita semuanya amat sangat sehat dan tetap semangat di dalam Tuhan. Saudara hari ini kita akan membuka satu tema yaitu Lembah Eskol. Saya amat sangat percaya banyak sekali dari antara kita yang sudah tahu cerita dari Bilangan 13:1-24.

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, saya sangat percaya kita semuanya amat sangat sehat dan tetap semangat di dalam Tuhan. Saudara hari ini kita akan membuka satu tema yaitu Lembah Eskol. Saya amat sangat percaya banyak sekali dari antara kita yang sudah tahu cerita dari Bilangan 13:1-24. Pada waktu itu Tuhan memerintahkan kepada Musa dan kepada 12 para pengintai untuk pergi mengintai Tanah Perjanjian, mereka masuk ke dalam Tanah Perjanjian dan tiba di suatu tempat yang diberi nama Lembah Eskol. Di situ mereka temukan ada begitu banyak kebun anggur, dan mereka diminta oleh Musa untuk membawa apa yang ditemukan di tanah perjanjian. Maka dipotonglah satu tandan besar yang dipikul oleh dua orang, mereka berkata itu adalah Yosua dan Kaleb.

Hari ini kita sama-sama boleh renungkan apa makna dari Lembah Eskol

#1 Tuhan tidak pernah ingkar janji

Tuhan berjanji kepada orang israel saat itu, untuk memberikan kepada Bangsa Israel tanah perjanjian. Tanah yang berlimpah susu dan madu serta diberkati luar biasa. Hari-hari ini begitu banyak janji-janji Tuhan yang luar biasa, bahkan dalam Alkitab Saudara dan saya itu begitu banyak, ribuan janji-janji Tuhan dan sebagian besar telah dipenuhi oleh Tuhan sendiri. Kita juga berdoa, supaya janji-janji yang Tuhan berikan dalam kehidupan keluarga kita dapat dipenuhi. Saudara yang dikasihi Tuhan mari kita membuka:

Ibrani 10:36,

Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

Roma 5:4,

dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Jadi Saudara yang dikasihi Tuhan salah satu syarat daripada kita menerima janji Tuhan itu ketekunan. Ketekunan itu ternyata ada dua macam: pasif dan aktif. Ketekunan berbicara mengenai sesuatu yang kita lakukan terus menerus.

Ketekunan Pasif

Ada orang memiliki ketekunan tetapi yang pasif, jadi dia dapat pergumulan, terima janji Tuhan, tapi alakadarnya berdoa. Begitu seminggu berdoa tidak ada jawaban dia mulai mundur. Kegereja mengikuti ibadah setelah sebulan tidak ada perubahan dia mundur. Lalu akhirnya hilang begitu saja, bagaimana Tuhan mau kasih janji Tuhan kalau dia ketekunannya itu berbentuk yang pasif.

Ketekunan Aktif

Yang kedua ketekunan yang aktif, begitu ada pergumulan dan janji-janji Tuhan dalam kehidupan kita, kita terus berdoa, kita terus percaya, kita terus penuh pengharapan. Ada satu orang ibu yang memiliki keluarga yang berada. Dia memiliki seorang suami yang belum kenal Tuhan Yesus, yang kasar dan kerasnya luar biasa, KDRT sudah menjadi makanan sehari-hari. Tapi ini ibu pegang janji Tuhan bahwa satu orang percaya seisi keluarga akan diselamatkan. Dia pegang janji Tuhan bahwa pasti keluarganya akan dipulihkan oleh Tuhan. Dia terus berdoa tidak putus-putus, dia tekun terus berharap kepada Tuhan. Ada hasilnya setelah 8 tahun, suatu waktu suaminya yang begitu kasar dan keras akhirnya bertobat. Mereka menjadi keluarga yang diberkati dan menjadi keluarga hamba-hamba Tuhan, karena ketekunan janji Tuhan dipenuhi dalam keluarga itu.

Mulai tahun 2002, kami bersama dengan pemimpin-pemimpin dan gembala yang lain kita ada di dalam menara doa yang dinamakan menara doa pembangunan. Dapat berbicara pembangunan soal fisik yaitu gedung gereja tapi juga dapat berbicara menara pembangunan jemaat. Baik itu jemaatnya bertambah banyak, maupun bertumbuh dengan cabang-cabang yang ada, maupun juga pertumbuhan rohani dari setiap cabang. Itu kita lakukan, dengan tekun, konsisten, tahun 2002 saya sendiri yang memimpin disertai dengan puasa, sampai dengan minggu lalu, minggu depan ada lagi. Terus kita berdoa. Saudara saya percaya bagaimana Tuhan genapi visi dari pada GBI Danau Bogor Raya yaitu 70 cabang, 2500 kelompok cool, 50.000 jiwa, bahkan juga pembangunan dari tempat ibadah, itu Tuhan mulai genapi. Doakan terus pembangunan dari jemaat maupun pembangunan dari Grha Amal Kasih, yang segera kita akan doakan supaya dapat segera dibangun. Saudara yang dikasihi Tuhan saya mau ajak kita miliki ketekunan yang aktif dan janji Tuhan pasti akan digenapi dalam hidup kita, karena Tuhan tidak pernah ingkar janjinya.

#2 Kelimpahan

Saudara kalau kita berbicara mengenai Lembah Eskol itu mengenai kelimpahan. Israel merupakan salah satu negara pengekspor anggur yang besar ke seluruh dunia. Sebagian besar anggur yang diekspor didapat dari Lembah Eskol. Jadi Lembah Eskol yang kedua berbicara mengenai kelimpahan.

Yohanes 10:10,

Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Saudara yang dikasihi Tuhan, kita tahu cerita dalam seorang di Perjanjian Lama namanya Yusuf. Di mana dia diangkat oleh Tuhan menjadi orang kedua di Mesir, di bawah dari Firaun, dia diberikan kuasa yang luar biasa. Dia mendapatkan janji Tuhan, pada waktu itu mendapatkan suatu mimpi, dan terus mengalami tekanan yang luar biasa. Semua dialami Yusuf sebelum sampai kepada satu tempat yaitu menjadi orang yang kedua. Saudara yang dikasihi Tuhan apa yang dimilliki oleh Yusuf:

Kelimpahan pengampunan

Bagaimana Yusuf dijual, mau dibunuh, oleh kakaknya, tapi satu waktu ketika bertemu dengan semua saudara-saudaranya setelah menjadi pemimpin yang kedua dan punya kuasa yang begitu besar, pada saat itu sebetulnya dia memiliki wewenang untuk membalas semuanya, tapi Yusuf sama sekali tidak lakukan. Ini kita perlu belajar dari yang namanya Yusuf, bagaimana dia memiliki kelimpahan pengampunan, bagaimana kita mendapatkan kelimpahan dalam hidup kita sesuai dengan janji Tuhan dimulai dari hati kita. Waktu hati kita benar dihadapan Tuhan, tidak ada benci satu dengan yang lain semuanya memiliki hati yang luas dan lebar, orang boleh sakiti kita tetapi kita tetap mengampuni dan mengasihi. Miliki hati seperti Yusuf yaitu hati dengan kelimpahan pengampunan

Kelimpahan kesabaran

Dia dari muda, sudah mendapatkan mimpi dan janji Tuhan, tetapi semakin lama sepertinya janji Tuhan semakin jauh. Dia tetap sabar, sabar itu artinya long suffering. Sabar itu berbicara mengenai tetap ada. tetap punya pengaharapan, di tengah-tengah situasi yang tidak baik, dan tanpa mengeluh. Jadi orang yang mempunyai kelimpahan kesabaran, dia tetap bertahan dalam situasi yang sulit tanpa mengeluh. Kita ada dalam pandemi, kita tidak tahu kapan selesainya. Tapi Tuhan ajar kita bukankah kesabaran itu salah satu dari buah roh. Untuk kita terus bertahan dalam situasi yang tidak enak. Tanpa mengeluh. Jangan ada yang mengomel, menggerutu, maki-maki. Kita tetap bertahan dalam situasi yang sulit tapi kita tetap mengucap syukur kepada Tuhan. Jadi Yusuf punya kelimpahan pengampunan dan kelimpahan kesabaran. Saudara yang dikasihi Tuhan orang-orang Israel untuk mendapatkan tanah perjanjian mereka itu perlu perjuangan dalam kekuatan yang Tuhan berikan karena di situ sepuluh orang mundur, dua orang yang mengatakan tanah itu luar biasa baiknya meskipun ada raksasa. Halangan-halangan boleh ada untuk mendapatkan janji Tuhan. Tapi kita tetap sabar, percaya bahwa janji Tuhan pasti Tuhan genapi. Seperti Yusuf, halangan begitu banyak tapi dia tetap sabar untuk menantikan janji Tuhan.

Kelimpahan kekudusan

Saudara, Yusuf itu digoda oleh isteri dari Potifar. Tapi apa yang dilakukan oleh orang muda ini, dia lari, dia dikhianati. Mari Saudara yang dikasihi Tuhan, kita berada dalam tahun 5782, pey beth, bicara mengenai mulut dan rumah. Setiap rumah-rumah orang percaya Tuhan mau pulihkan. Kita juga berada di dalam Sabbath Smitha kalau berdasarkan kalender orang Yahudi, yaitu tahun pelepasan. Tuhan mau memberikan kepada Saudara kelepasan-kelepasan, mungkin hari-hari ini Saudara begitu merasa tertekan dan bergumul begitu berat. Dia mau janjikan untuk memberikan kelepasan kepada kita tapi dia minta kepada kita untuk memiliki kelimpahan dalam kekudusan. Seperti Yusuf, dia digoda, tapi dia bertahan, dia lari tinggalkan godaan itu, dan dia menjadi orang yang dipakai oleh Tuhan dan menerima kelimpahan dalam segala perkara.

Penutup

Baik Saudara yang dikasihi Tuhan, Lembah Eskol berbicara mengenai dua hal, Tuhan tidak pernah ingkar janji-Nya tapi kita harus memiliki ketekunan yang aktif. Yang kedua berbicara mengenai kelimpahan, tapi kita perlu belajar dari Yusuf yang memiliki kelimpahan dalam pengampunan, kelimpahan dalam kesabaran, dan kelimpahan dalam kekudusan, Tuhan berkati kita semua. Amin. (MGT)

Video