Tiga pesan dari Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 6 September 2024 14.08 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| name= Sutadi Rusli↵" menjadi "| name= Sutadi Rusli | type= pesangembala ")
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, saya percaya Saudara semua diberkati dan bersukacita dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Hari ini, tanggal 02 Juni 2011, kita memperingati hari raya orang Kristen yang keempat, kemudian 10 hari ke depan kita akan memperingati hari raya orang Kristen yang kelima yaitu hari raya Pentakosta. Beberapa minggu lalu kita juga telah memperingati kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. ini semua adalah sebuah rangkaian bagi kita untuk belajar. Saat memperingati kematian Tuhan Yesus Kristus, Tuhan mengingatkan bahwa kehidupan setiap manusia menuju titik yaitu kematian. Raja Salomo yang penuh hikmat, dalam Pengkhotbah 9, mengatakan nasib semua orang sama yaitu menuju kematian. Kita diingatkan untuk mencari kekekalan, lebih banyak lagi hidup dalam kesungguhan akan Firman Tuhan.

Kami butuh Engkau, Roh Kudus. Kami tidak akan mampu melakukan setiap langkah kehidupan kami tanpa Engkau, Roh Kudus. Terima kasih Bapa, kami bersyukur Tuhan, Engkau sudah memberikan kami seorang Penolong, satu Pribadi Penolong yang memberikan kemampuan, kekuatan, sukacita, jalan-jalan yang ajaib. Terima kasih Bapa.

Kami bersyukur Tuhan, kalau kami hari ini boleh ada untuk memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke Surga 2000 tahun yang lalu, terima kasih untuk apa yang sudah Kau kerjakan dalam hidup kami. Berkati ibadah di tempat ini, berkati kami setiap pribadi, berikan kami pengertian-pengertian, urapi terus kami, kami butuh pengurapan-Mu, supaya kami mengerti rencana-Mu dalam hidup kami, dan kami boleh mengerti Engkau segera datang menjemput gereja-Mu yang kudus.

Dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Shalom, Saudara yang dikasihi Tuhan, saya percaya Saudara semua diberkati dan bersukacita dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Hari ini, tanggal 02 Juni 2011, kita memperingati hari raya orang Kristen yang keempat, kemudian 10 hari ke depan kita akan memperingati hari raya orang Kristen yang kelima yaitu hari raya Pentakosta. Beberapa minggu lalu kita juga telah memperingati kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. ini semua adalah sebuah rangkaian bagi kita untuk belajar.

Saat memperingati kematian Tuhan Yesus Kristus, Tuhan mengingatkan bahwa kehidupan setiap manusia menuju titik yaitu kematian. Raja Salomo yang penuh hikmat, dalam Pengkhotbah 9, mengatakan nasib semua orang sama yaitu menuju kematian. Kita diingatkan untuk mencari kekekalan, lebih banyak lagi hidup dalam kesungguhan akan Firman Tuhan.

Dalam peringatan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, kita juga diingatkan bahwa dalam Tuhan Yesus ada pengharapan. Yang sakit disembuhkan, jalan yang buntu dibukakan, keluarga yang berantakan dipulihkan, usaha, pekerjaan, dan studi Saudara diberkati. Dalam Yesus ada pengharapan!

Kemudian selama 40 hari, Tuhan menampakkan diri kepada banyak orang. Angka 40 berbicara sesuatu angka yang komplit atau lengkap. Tuhan kita adalah Allah yang sungguh-sungguh penolong bagi kita, tidak setengah-setengah, tapi dari awal sampai akhirnya, Dia pasti menolong kita dengan lengkap.

Hari ini kita memperingati Kenaikan Tuhan Yesus. Ada hal-hal yang sederhana dari pesan-pesan Tuhan yang mengingatkan kita kembali akan kenaikan Tuhan Yesus.

Keempat Injil ditulis oleh 4 orang yang berbeda, dan dari 4 penulis ini ternyata hanya ada satu yang menulis kenaikan Tuhan Yesus, yaitu Lukas. Matius, Markus, dan Yohanes tidak menulis kenaikan Tuhan Yesus Kristus. Ketiganya adalah orang-orang Yahudi dan hanya satu yang non-Yahudi yaitu Lukas.

Lukas 24:50-53, Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.

Kisah 1:6-11, Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

#1 Tuhan Yesus akan datang segera

Lukas menulis baik dalam Lukas 24:50-53 dan Kisah 1:6-11, bahwa pada waktu itu murid-murid Tuhan Yesus sedang berkumpul dan Tuhan Yesus ada di tengah-tengah mereka. Tiba-tiba ketika ia sedang berkata-kata dengan mereka dan memberkati mereka, Ia terangkat naik ke sorga. Pesan pertama yang terus diingatkan kepada kita, juga melalui para pemimpin kita, bahwa Yesus akan datang segera. Haleluya!

Saudara yang dikasihi Tuhan, Tuhan sudah naik ke sorga, tapi satu kali kelak dan dalam waktu yang tidak lama lagi, Dia akan segera datang kembali. Tanda-tandanya sudah begitu banyak terjadi hari-hari ini. Dari kondisi di sekitar kita, dunia hari-hari ini, nubuatan-nubuatan Tuhan Yesus sendiri dan dari para nabi mengenai kondisi akhir zaman ini sudah mulai digenapi. Dia akan segera kembali untuk menjemput Saudara dan saya. Persiapkan baik!

Dalam pelayanan kematian, seringkali saya mengingatkan kepada orang-orang yang hadir, dan juga kepada kita semua pagi ini, berbicara mengenai 1 Tesalonika 4:15-17,

Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

Orang-orang sering memperdebatkan, bagaimana bentuknya tubuh kemuliaan? Diributkan hingga menjadi bahan perdebatan. Saudara, karena otak kita hanya sebesar bakpao, kita tidak pernah bisa memikirkan apa yang Tuhan lakukan buat Saudara dan saya. Modelnya tubuh kemuliaan itu seperti apa tidak usah kita perdebatkan, tapi satu hal kita tahu, bahwa satu kali kelak kita akan diubahkan dan tinggal bersama dengan Dia selama-lamanya.

Tuhan sudah peringatkan kepada kita setiap gereja Tuhan, mengenai 5 gadis yang bijak dan 5 gadis yang bodoh. Lalu diingatkan lagi bagaimana pada akhir zaman, kalau ada dua orang di ladang, satu orang hilang diangkat dan satu tertinggal. Yang sedang memutar batu kilangan, satu diangkat dan satu ditinggal. Saya merenungkan, apakah hanya ada setengah yang akan diangkat? Apakah dari sekian ribu jemaat hanya ada separuhnya yang diangkat? Ini menjadi sesuatu yang harus kita perhatikan hari-hari ini. Saudara harus sungguh-sungguh di dalam Tuhan, karena Dia segera datang menjemput umat-umat-Nya yang kudus. Karenanya, apa yang harus kita lakukan untuk bertemu kembali dengan Tuhan Yesus? Firman Tuhan dalam 1 Tesalonika 4 berbicara mengenai Rapture, semua yang mati dalam Tuhan akan dibangkitkan dari kubur. Pesan ini ternyata diapit oleh 2 pesan Tuhan, yang pertama dari 1 Tesalonika 4 perikopnya adalah "Nasihat supaya hidup kudus" dan yang kedua dari 1 Tesalonika 5 perikopnya adalah "Berjaga-jaga". Saat Tuhan Yesus naik ke sorga, Dia sedang mempersiapkan rumah untuk Saudara dan saya. Kita yang ingin berjumpa dengan Tuhan Yesus Kristus harus hidup sungguh-sungguh, hidup kudus, dan harus berjaga-jaga.

Dalam kisah Kejadian, Allah berkata pada Adam agar mengusahakan dan memelihara taman itu. Pelihara ini dalam bahasa aslinya berarti jaga. Tuhan memerintahkan Adam untuk usahakan dan jaga. Ini menjadi sebuah pesan bagi kita, sama-sama untuk saya juga, Saudara harus pelihara dan mengusahakan dan berjaga-jaga. Berjaga-jaga terhadap apa? Tuhan ingatkan kepada Adam supaya jaga terhadap Iblis, si ular, yang bisa membuat Adam menjadi jatuh. Hari-hari ini kita harus berjaga-jaga, Saudara harus usir keluar ular dan dosa itu dari rumah tangga, usaha, pekerjaan Saudara.

#2 Jangan pernah berhenti mencari Tuhan

Kisah 1:11, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

Saya beri stabilo dan garis bawahi "Hai orang-orang Galilea". Kenapa kedua malaikat Tuhan itu secara khusus memanggil dan menekankan "orang-orang Galilea"? Padahal tidak semua yang hadir di sana berasal dari Galilea! Kenapa harus ditekankan dengan nama Galilea?

Dalam pesan Firman Tuhan beberapa waktu yang lalu, saya pernah menyampaikan bahwa danau di utara Israel ini memiliki empat nama, yaitu Galilea, Tiberias, Genesaret, dan Kineret.

Galilea sendiri memiliki arti "revolution of the wheel". Roda yang berputar, yang tidak pernah berhenti. Malaikat Tuhan ingatkan kita, bahkan menekankan, "hai orang-orang Galilea"! Orang-orang Galilea adalah orang-orang yang akan bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus, yang tidak pernah berhenti mencari Tuhan, tidak pernah berhenti hidup kudus, tidak pernah berhenti berdoa, tidak pernah berhenti pengharapan! Karena di dalam Tuhan, pengharapan tidak pernah mengecewakan.

Waktu Tuhan Yesus menampakkan diri kepada dua orang murid Yesus, Kleopas dan murid yang satu lagi tidak ditulis namanya, tapi menurut sejarawan murid tersebut adalah Lukas sendiri. Mereka berjalan dari Yerusalem ke Emaus, perjalanan yang menurun, karena ketinggian Emaus lebih rendah daripada Yerusalem yang 800 meter di atas permukaan laut. Ketika mereka sedang berjalan menurun, tiba-tiba Tuhan Yesus ada di tengah-tengah mereka. Mereka tidak menyadari siapa Dia. Mereka bercakap-cakap, dan heran bahwa Yesus tidak tahu apa yang terjadi belakangan ini. Saudara, orang yang berhenti mencari Tuhan, berhenti di dalam pengharapan, akan mengalami keputusasaan. Emaus berbicara keputusasaan.

Kedua murid berjalan menurun. Waktu Saudara ada dalam keputusasaan, lalu berhenti berpengharapan, berhenti berdoa, berhenti berpuasa, berhenti membaca Firman Tuhan, berhenti melakukan kebenaran Firman Tuhan, maka Saudara sedang berjalan menurun. Kerohanian Saudara sedang berjalan menurun. Tapi kita umat-umat Tuhan, tidak mau berjalan menurun, semakin hari bertambah naik di dalam Tuhan. Untuk itu, jangan pernah berhenti mencari Tuhan, jangan berhenti membaca Alkitab, jangan pernah berhenti tetap berdoa, terus berjalan menaik, Tuhan pasti menolong kita!

Selain Galilea berbicara mengenai orang yang tidak pernah berhenti mencari Tuhan, Galilea juga berbicara mengenai orang-orang yang sederhana. Kalau Saudara pergi ke Danau Galilea, dijual tempelan dinding gambaran Danau Galilea, yang menunjukkan mujizat-mujizat yang Tuhan lakukan 2000 tahun lalu. Ternyata 70% mujizat Tuhan terjadi di daerah Galilea. Kenapa? Galilea berbicara mengenai orang yang rendah hati, sederhana. Waktu Saudara rendah hati, maka mujizat Tuhan akan terjadi dalam hidup Saudara. Waktu kita merasa kuat, sombong, merasa besar dan mampu, maka mujizat Tuhan tidak akan pernah terjadi. Waktu kita merendahkan hati, mujizat Tuhan justru terjadi dalam hidup Saudara.

Saya masih ingat ada seorang hamba Tuhan kaliber dunia datang ke Indonesia, dan memberi pesan bagi Indonesia, bahwa Indonesia akan mengalami seperti Galilea, artinya di Indonesia akan terjadi banyak mujizat bagi orang-orang percaya! Kita melihat hari-hari ini mujizat makin besar, makin besar, dan makin besar lagi. Itu akan datang kepada Saudara kalau Saudara memiliki kerendahan hati di hadapan Tuhan. Tuhan pasti memberikan kita jalan keluar.

Galilea berbicara bahwa kita harus terus menerus cari Tuhan dan mengenai orang yang rendah hati.

#3 Tuhan memberikan seorang Penolong

Sebelum Tuhan naik ke Surga, Dia sudah mengingatkan bahwa Dia akan naik ke sorga tapi Dia tidak akan membiarkan murid-murid-Nya sendirian. Tuhan akan memberikan satu pribadi Penolong yang lain yaitu Roh Kudus.

Saudara, pada waktu Tuhan ada di dunia ini, selama 3,5 tahun, Dia pergi ke sana kemari, melayani orang-orang sakit, melepaskan, memerdekakan, Dia 100% manusia tapi juga 100% Allah. Dia lapar seperti kita, makan seperti kita, Dia dibatasi juga, tidak bisa sembarangan pergi ke mana-mana. Ketika Tuhan naik ke Surga, Dia tahu kebutuhan kita, dan Dia curahkan Roh-Nya sendiri menjadi penolong bagi kita semua. Roh Kudus itu omnipresence, sehingga di mana pun Saudara berada, Tuhan sanggup menolong Saudara. Saudara tidak usah bingung dan Saudara bisa berdoa kepada Roh Kudus.

Kenaikan Tuhan Yesus menjadi satu peristiwa penting, titik balik di mana murid-murid-Nya yang tadinya selama 3,5 tahun bisa merasakan kehadiran Tuhan Yesus secara fisik, tapi sejak ditinggalkan mereka bingung ke sana kemari seperti anak ayam kehilangan induknya. Ada yang mau kembali ke masa lalu, ada yang putus asa, bermacam-macam. Tuhan Yesus menjadi satu titik tolak bagi murid-murid-Nya dan bagi kita, bahwa Tuhan tetap bersama-sama dengan kita. Kita berjalan dengan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan apa yang Saudara harapkan, pasti akan Tuhan tolong dan genapi dalam hidup Saudara. Saudara yang dikasihi Tuhan, pada hari ini kita boleh bersama-sama minta kepada Roh Kudus, kita butuh Roh Kudus. Semua butuh Roh Kudus.

Para pemimpin kita beberapa waktu lalu mengingatkan kita untuk lebih banyak lagi berbahasa roh. Kenapa? Karena ketika berbahasa roh,

  1. Kita membangkitkan iman kita yang lemah. Mungkin ada yang ingin mundur, ingin berhenti, banyaklah berbahasa roh, kita akan dikuatkan kembali.
  2. Kita berbicara dengan Bapa di sorga, bahasa yang Iblis pun tidak akan bisa mengerti.
  3. Mengingatkan bahwa dalam diri setiap orang percaya ada Roh Kudus. Dan orang yang memiliki Roh Kudus pasti mengeluarkan Buah Roh.

Saudara yang dikasihi Tuhan, ada yang belum menerima karunia Roh Kudus, tanda awal dari orang yang dibaptis Roh Kudus akan mulai berbahasa-bahasa yang baru. Baptisan Roh Kudus hanya satu kali, tapi kepenuhan Roh Kudus bisa berulang-ulang. Saudara harus minta. Saya setiap pagi minta diurapi oleh Roh Kudus. Kita terus butuh pengurapan Roh Kudus.

Mari kita bersama-sama kembali minta pengurapan dari Roh Kudus, supaya Roh Kudus tetap tinggal dalam hidup kita. Tidak ada cara lain, supaya tidak mendukakan Roh Kudus, kita harus hidup kudus dan berjaga-jaga.

Penutup

Firman Tuhan berkata, Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. (Yohanes 14:16)

Kita perlu penolong yaitu Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus kita tidak dapat melakukan apa yang Tuhan perintahkan dalam hidup kita. Tanpa Roh Kudus, kita tidak akan pernah mengerti kebenaran Firman Tuhan, kita tidak mungkin menjadi pelaku Firman Tuhan, kita tidak akan bisa hidup kudus, kita tidak akan bisa hidup sungguh-sungguh di dalam Tuhan, kita tidak akan pernah bisa berjaga-jaga menantikan kedatangan Tuhan Yesus menjemput Gereja. Kalau Roh Kudus ada, Dia menginsafkan kepada kita akan dosa, mengingatkan Saudara dan saya akan dosa. Roh Kudus membawa kita kepada jalan kebenaran.

Roh Kudus memiliki tugas untuk mengingatkan akan adanya penghakiman, Dia memberikan kita kekuatan, sukacita, hikmat akan apa yang harus kita lakukan, akan apa yang harus kita putuskan, dan dalam apapun juga, dalam usaha, pekerjaan, bisnis, rumah tangga Saudara, kita perlu membuat keputusan-keputusan yang penting. Untuk itu, tidak ada kata lain, kita perlu Roh Kudus! Kita juga perlu Roh Kudus untuk boleh mengasihi satu sama lain.

Tuhan Yesus memberkati.