Persiapan rohani meruntuhkan tembok Yerikho (9 Weeks of Breakthroughs) (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 6 September 2024 14.01 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| name= Sutadi Rusli↵" menjadi "| name= Sutadi Rusli | type= pesangembala ")
Lompat ke: navigasi, cari
Persiapan rohani meruntuhkan tembok Yerikho
Buletin 9 Weeks of Breakthroughs.jpg
9 Weeks of Breakthroughs
PeriodeMinggu VI
Tanggal20 November 2010
OlehPdt Sutadi Rusli
SebelumnyaKuasa Salib (Pdt David Sulardi)
SelanjutnyaLebih dari pemenang!
Buletin #08

Shalom, kita sudah ada dalam minggu yang keenam, dan minggu depan kita akan masuk hari yang ketujuh. Di mana sesuai Firman Tuhan, kita akan lakukan doa keliling. Kita semua akan tetap dalam Menara Doa ini, dan nanti para pendoa yang sudah ditetapkan di seluruh Rayon 7 akan bergerak untuk berdoa. Kita siapkan sungguh-sungguh karena kita mau rebut kembali apa yang iblis sudah curi dari hidup kita: kesehatan, rumah tangga, kekayaan, damai sejahtera, semua akan kita rebut kembali dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Saudara, benteng Yerikho berbicara masalah dan problem yang kita hadapi, tapi bersama Yesus kita pasti alami kemenangan.

Penyunatan

Saudara, ada beberapa hal yang penting yang tertulis dalam Yosua 5. Kita akan bertemu dengan sebuah kata "penyunatan".

Abraham memiliki dua orang anak, satu anak perjanjian yaitu Ishak, dan satu anak di luar perjanjian, Ismael. Waktu Abraham berumur 99 tahun, dia disunat dan muncullah anak Perjanjian yaitu Ishak. Saudara, waktu belum disunat, dia mendapatkan anak di luar perjanjian, yaitu Ismael.

Kita tahu ini adalah satu pelajaran bahwa kalau kita mau mendapatkan janji Tuhan untuk pribadi, keluarga, pekerjaan dan usaha Saudara, mari kita lakukan sebagaimana yang Tuhan lakukan dalam hidup Abraham, yaitu setelah disunat dia mendapatkan anak Perjanjian. Biarlah waktu kita rindu mendapatkan janji Tuhan untuk dipenuhi dalam hidup kita, mari kita semua harus disunat.

Galatia 6:15, Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.

Saudara yang dikasihi Tuhan, sekalipun kita disunat secara jasmani, tapi kalau kita tidak sunat hati, maka tidak akan ada artinya. Yang penting dalam hidup kita adalah sunat hati kita. Mengalami sunat hati itulah yang jauh-jauh lebih susah dan lebih penting. Kalau Saudara mau menerima janji-janji Tuhan, maka Saudara harus sunat hati.

Firman Tuhan dalam Matius 16:24, Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Kalau kita mau mengikut Tuhan Yesus, kita harus menyangkal diri kita sendiri, dan kita harus memikul salib kita sendiri, bukan salib suami/istri kita, bukan salib keluarga kita, bukan salib orang lain, tapi salib pribadi lepas pribadi! Salib berbicara mengenai hal-hal yang buruk, hidup dalam kedagingan kita (Galatia 5:18-21), itu harus kita bersihkan.

Kita bersyukur kalau kita punya masalah. Saudara harus bersyukur, karena melalui masalah yang Tuhan izinkan terjadi, sebenarnya kita sedang dibersihkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tuhan sedang gosok agar kita makin lama makin bersih, Saudara harus sadar bahwa Saudara sedang dibersihkan. Pada waktu dibersihkan, kita akan muncul sebagai emas yang lebih murni lagi.

Ada sebuah cerita. Ada dua orang yang sedang memanggul salib naik ke atas gunung. Waktu di tengah jalan yang satunya merasa salib begitu berat, dan dasar suka ngomel, jadi dari kaki gunung kerjanya ngomel melulu. Dia marah-marah, menggerutu, dan rasanya pasti perjalanan jadi berat. Padahal salib itu tidak berat, tapi dia rasa salib itu makin lama makin berat. Dia cari gergaji dan dia potong salibnya. Sampai di atas, dia ketemu jurang, ternyata di situ ada pintu sorga, dia marah-marah lagi, "Gimana saya menyeberang ke sorga, tapi ngga ada jembatan? Masa Tuhan bikin sorga ngga ada jembatannya?" Orang yang ngomel itu semuanya disalah-salahkan, suami salah, istri salah, anak-anak salah, sampai Tuhan juga disalah-salahkan sama dia. Lalu Malaikat Tuhan membuka pintu sorga berkata, "Kamu bentangkan salib kamu jadi jembatan." Tapi ternyata salibnya itu sudah menjadi pendek sehingga tidak sampai dan dia tidak bisa menyeberang ke sorga.

Berbeda dengan orang yang satunya, dia panggul salib rasanya berat, tapi dia bersukacita, mengucap syukur terus menerus. Biar tidak enak sekalipun, tapi kita tetap mengucap syukur, karena itu yang dikehendaki Tuhan Allah kita. Karena dia mengucap syukur, salib itu rasanya menjadi enteng. Dan ketika sampai di jurang itu, pintu sorga terbuka, malaikat Tuhan katakan yang sama, "Bentangkan salib untuk masuk ke kerajaan sorga." Salib itu tepat untuk menjadi jembatan, sehingga dia bisa masuk ke dalam kerajaan sorga bertemu Tuhan Yesus.

Dalam segala perkara, mari kita mengucap syukur kepada Tuhan, biarlah kita makin dibersihkan oleh Tuhan, Ke depan ada banyak tantangan-tantangan, siapkan rohani Saudara, bersihkan diri. Ada hal-hal yang jauh lebih ajaib akan diberikan kepada kita sebagai orang-orang percaya yang mau dibersihkan oleh Tuhan.

Panglima Balatentara Tuhan

Yosua 5:13-15, Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?" Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?" Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus." Dan Yosua berbuat demikian.

Pada waktu Yosua mengintai kepada benteng Yerikho dia lalu melayangkan matanya. Saya membayangkan, waktu Yosua membiarkan dirinya sendiri untuk melihat bukan hanya dari dengar kata orang, dia lihat sendiri dari dekat seperti apa Benteng Yerikho itu. Pada zaman dulu tidak ada teropong, jadi dia lihat sendiri Benteng itu. Mungkin waktu itu dia kaget karena benteng itu tebalnya luar biasa, 3 meter. Mungkin Yosua waktu itu merasa gentar, melihat kemegahan tembok Yerikho. Akhirnya dia melayangkan matanya, apa yang Yosua lakukan? Dia tidak fokus kepada masalah yang dihadapinya! Saudara, ingat, jangan fokus pada masalah Saudara. Mazmur 121:1-2, Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

Yosua melayangkan matanya, dan menarik bahwa dalam bahasa Inggris dituliskan looked up, melihat ke atas. Kalau sedang bermasalah rasanya dinding di sekitar kita tertutup. Tuhan izinkan itu tertutup, tapi dengarkan baik Gereja Tuhan, masih ada satu celah ke atas, yaitu pertolongan kita dari Tuhan Yesus Kristus. Saudara jangan putus asa kalau melihat sekeliling kita tertutup, tapi lihatlah ke atas! Justru pertolongan kita datang dari Tuhan sendiri.

Pada waktu Yosua ciut hatinya, dia melihat ke atas, dan turunlah Panglima Balatentara Tuhan. Itu adalah bagian dari Tuhan sendiri untuk meneguhkan Yosua bahwa Tuhan menyertai perjalanannya. Artinya, Tuhan juga senantiasa menyertai perjalanan Saudara. Dia sudah berjanji kepada Yosua bahwa Tuhan akan menyertai dan memberikan kepastian, bahwa Tuhan bersama-sama Yosua.

Hari ini juga Tuhan bersama-sama kita! Tuhan Yesus ada bersama-sama dengan kita!

Tanggalkan kasutmu

Saudara yang dikasihi Tuhan, ke depan ada banyak perkara yang belum pernah kita alami. Untuk itu Tuhan katakan buanglah semua konsep-konsep lama Saudara. Cara-cara yang lama, pengalaman-pengalaman yang lama. Tinggalkan itu semua, Tuhan mau memberikan sesuatu dengan cara yang baru karena kita akan alami perkara-perkara yang belum pernah kita alami. Jangan pakai cara-cara manusia sebagai pengalaman kita, karena Tuhan mau memberikan kita sesuatu yang baru. Dan kita mau melihat janji-janji Tuhan yang dahsyat luar biasa diberikan bagi Gereja Tuhan.

Mari kita persiapkan, masuk minggu ke depan merebut kembali kesehatan yang dicuri iblis, keluarga, keuangan, ekonomi, apa pun yang dicuri Iblis dari hidup kita, kita akan rebut kembali dalam nama Tuhan Yesus Kristus.