GBI Jalan Jendral Gatot Subroto

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 Mei 2021 10.44 oleh Leo (bicara | kontrib) (fmt)
Lompat ke: navigasi, cari
Logo GBI.svg
Gereja Bethel Indonesia
Jalan Gatot Subroto, Jakarta
Jemaat Induk
Logo HMM.png

Gereja Bethel Indonesia Jalan Jendral Gatot Subroto, Jakarta (GBI Jalan Gatot Subroto, Jakarta) adalah sebuah gereja lokal yang berdiri sejak 4 September 1988 di Wisma Karsa Pemuda, Jakarta, di bawah Sinode Gereja Bethel Indonesia.

Digembalakan oleh Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo, sebagai Gembala Sidang/Gembala Pembina/Bapa Rohani, gereja ini telah berkembang menjadi sebuah keluarga besar gereja apostolik dengan rayon-rayon/cabang khusus dan cabang-cabang di bawahnya.

Jemaat induk dari keluarga GBI Jalan Gatot Subroto, Jakarta adalah GBI Jemaat Induk Senayan (GBI JIS). Gereja ini digembalakan oleh Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo dan melaksanakan kebaktian setiap minggunya di Jakarta Convention Center, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta.

Sebelum menggunakan nama GBI Jalan Gatot Subroto, gereja ini bernama GBI Bethany Jakarta. Pada saat berdirinya, GBI Jalan Gatot Subroto berada di bawah pembinaan GBI Bethany Pusat Surabaya (GBI Bethany Surabaya sejak tahun 2003 berdiri sendiri sebagai sebuah sinode baru Sinode Gereja Bethany Indonesia).

Pada tahun 2002, menuruti keputusan sidang Sinode Gereja Bethel Indonesia, Pdt Niko selaku gembala sidang GBI Bethany Jakarta memutuskan untuk menurunkan nama Bethany dan menggunakan nama GBI Jalan Gatot Subroto.[1]

Pada 3 Juni 2007, Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo mengumumkan nama Healing Movement Ministry untuk persekutuan dan pelayanan GBI Jalan Gatot Subroto beserta seluruh Cabang/Rantingnya.[2]

DNA Gereja

DNA GBI Jalan Gatot Subroto (EN).jpg

GBI Jalan Gatot Subroto berdiri dengan sebuah tugas khusus yang jelas yaitu:

Restorasi Pondok Daud

sebagaimana tertulis dalam Kisah 15:16-17, “Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini, …”[3]

Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo menyampaikan bahwa Restorasi Pondok Daud adalah DNA GBI Jalan Gatot Subroto.[4]

Selama perjalanan GBI Jalan Gatot Subroto, pengertian mengenai restorasi Pondok Daud berkembang secara dinamis:

5 tahun pertama (1988-1993) Yang direstorasi adalah pujian dan penyembahan
5 tahun kedua (1993-1998) Ditambah dengan doa sehingga menjadi doa, pujian, dan penyembahan
5 tahun ketiga (1998-2003) Ditambah dengan unity, sehingga menjadi doa, pujian, dan penyembahan dalam unity
5 tahun keempat (2003-2008) Pemantapan doa, pujian, dan penyembahan dalam unity
5 tahun kelima (2008-2013) Ditambah dengan ‘siang dan malam’, sehingga menjadi Doa, Pujian, dan Penyembahan dalam unity, siang dan malam (keintiman dengan Tuhan)
5 tahun keenam (2013-2018) Pentakosta Ketiga
5 tahun ketujuh (2018-2023) Messenger of the Third Pentecost

Sehingga pengertian Restorasi Pondok Daud secara lengkap adalah:[4]

Prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa yang gaya hidupnya doa, pujian, penyembahan dalam unity siang dan malam serta melakukan kehendak Bapa pada zaman ini

Mighty warriors of God that lead a lifestyle of pray, praise, and worship together ini unity, day and night, and do the Father's will in his generation

Organisasi

Dalam menggembalakan, membina, serta memimpin, Pdt Niko dibantu oleh empat orang Wakil Gembala Sidang/Pembina, yakni:

Mereka masing-masing mengkonsentrasikan diri pada bidang-bidang lima jawatan serta 8 (delapan) Divisi Pelayanan yang terbagi menjadi 16 (enam belas) Sub Divisi Pelayanan.

Hingga tahun 2007, jejaring penggembalaan Pdt Niko juga dibantu oleh:[5]

  • 32 Kepala Rayon (terdiri dari 8 orang Kepala Rayon DKI, 20 orang Kepala Rayon Otonom Dalam Negeri, dan 4 orang Kepala Rayon Luar Negeri)
  • 131 Gembala Cabang (termasuk 46 orang Gembala Cabang di luar negeri)
  • Sekitar 5763 kelompok sel yang merupakan sel/jaringan pengembalaan jemaat.

Pada ulang tahun ke-31 di tahun 2019, jejaring GBI Jalan Gatot Subroto telah memiliki sekitar 1200 gereja dengan 300.000 jemaat dan 8200 kelompok COOL.

Rayon dan cabang khusus

Jakarta

  • Rayon 1a: Kebayoran
  • Rayon 1b: Puri Indah Mall
  • Rayon 1c: Gajah Mada, Kota
  • Rayon 1d: Tampak Siring, Kelapa Gading
  • Rayon 1e: Bintaro
  • Rayon 1f: Menara Gracia, Kuningan
  • Rayon 1g: Kramat Jati
  • Rayoh 1h: Wisma AKR, Kebon Jeruk
  • Rayon 1i: Tamini Square

Rayon Otonom Dalam Negeri

  • Rayon 2: Bandung
  • Rayon 3: Tangerang
  • Rayon 4: Jalan Iskandar Muda, Medan
  • Rayon 5: Bekasi Plaza
  • Rayon 7: Bogor
  • Rayon 8: Lippo Cikarang
  • Rayon 9: Depok
  • Rayon 10: Batam
  • Rayon 11: Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru
  • Rayon 12: Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru
  • Rayon 13: Bengkulu
  • Rayon 14: Jambi
  • Rayon 15: Palembang
  • Rayon 16: Pontianak
  • Rayon 17: Lampung
  • Rayon 18: Cibitung
  • Rayon 19: Padang

Cabang Khusus

  • CK-1: City Tower
  • CK-2: Mangga Dua Square
  • CK-3: VOT Semanggi
  • CK-4: Outbox Plaza Indonesia
  • CK-5: Miracle Service
  • CK-7: PRJ Kemayoran
  • CK-8: Gandaria City (Grow Center)
  • CK-9: House of Glory Ambon


Rayon Luar Negeri

  • Rayon 50: West and Central America, Canada
  • Rayon 51: Washington DC
  • Rayon 52: New York, USA
  • Rayon 70

Sejarah dan visi

25 tahun yang pertama (1988-2013)

5 tahun pertama (1988-1993) - Pujian dan Penyembahan

Sejak berdirinya pada tanggal 4 September 1988, selama 5 tahun pertama Tuhan merestorasi pujian dan penyembahan terlebih dahulu. Pdt Niko bersaksi bahwa selama 5 tahun itu, topik khotbahnya pasti tentang pujian dan penyembahan. Namun demikian, jemaat yang datang semakin lama semakin banyak dan Wisma Karsa Pemuda yang menjadi tempat berbakti menjadi sedemikian penuhnya, dan gereja terus berkembang pesat.[3]

1988

Tanggal 4 September 1988 kebaktian perdana GBI Senayan (pada saat itu bernama GBI Jemaat Bethany) diadakan di Gedung Serba Guna, Wisma Karsa Pemuda, Senayan, Jakarta.

1989-1993

Wadah-wadah mulai dibuka. Gereja bergerak kuat dalam urapan pujian dan penyembahan.

1993

Tuhan memberikan visi di dalam Yesaya 54:2-3, "Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota sunyi."

Sampai pertengahan tahun 1993 terdapat 16 gereja yang berdiri. Tahun-tahun perintisan. Tuhan menghendaki pendirian gereja dengan berpolakan: adakan beberapa kali kebaktian Praise and Worship, setelah ada peneguhan lebih lanjut, dirikan gereja di tempat/kota itu.

5 tahun kedua (1993-1998) - Doa, Pujian, dan Penyembahan

Tuhan menambahkan dengan DOA dan mengirimkan Pdt Timotius A Rohim (sekarang sudah bersama-sama dengan Tuhan) untuk tujuan itu, sehingga gereja mulai masuk dalam doa puasa, doa keliling, doa peperangan, dan sebagainya.

1994

Tahun 1994 adalah tahun penggenapan visi yang Tuhan beri di tahun 1993 dalam Yesaya 54:2-3 menjadi tema utama.

Tahun ini merupakan tahun persiapan:

  • Mempersiapkan Pasukan Doa Syafaat
  • Memulai doa puasa setiap hari Sabtu (dimulai pada tanggal 5 Maret)
  • Mempersiapkan Family Altar (kelompok sel)

Pada tahun ini Pasukan Doa mulai dibentuk.

1995

Tuhan memberikan visi di dalam Yesaya 56:7, "Mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa."

1996

Visi Rumah Doa menjadi tema utama.

Tuhan menghendaki umat-Nya untuk menjadi rumah doa. Khotbah-khotbah dan seminar-seminar doa diadakan.

1997

Tahun 1997 adalah tahun misi dan penginjilan.

Prof Peter Wagner, seorang pakar mengenai pertumbuhan gereja menyimpulkan dalam sebuah bukunya bahwa pertumbuhan gereja yang paling efektif adalah dengan membuka gereja-gereja baru. (Gereja-gereja baru ini merupakan "rumah-rumah doa"/pangkalan doa). Pdt Niko membaca buku tersebut dan menjadi rhema yang diterimanya dengan sukacita.[3]

Kejadian Mei 1997 yang mengguncangkan kota Jakarta menjadikan umat semakin menjadi rumah doa. Pada pertengahan tahun, dimulai pembentukan kubu-kubu doa. Kubu-kubu doa dibentuk di kelompok-kelompok sel (FA) untuk pertahanan wilayah RT/RW/Kelurahan setempat, untuk menduduki dan memenangkan wilayah tersebut bagi Kristus dan menjadikan jemaat Rumah Doa. Kubu Doa bersifat ringkas dan fleksibel. Dari satu kelompok sel (FA) dapat dibentuk 2 atau 3 kubu doa.

Kemudian mulailah 5-6 FA menjadi 1 gereja, dan ada pula yang 10 FA menjadi 1 gereja. Dalam 1 FA kira-kira ada 12 orang. Dalam tempo 1½ tahun, GBI Senayan menanam sekitar 200 gereja baru. Namun Pdt Niko juga mengalami kecaman dari banyak Pendeta dan terjadi kesalahpahaman. Pun demikian, gereja tetap berkembang pesat.[3]

1998

Tema tahun 1998 adalah menuai dalam kasih.

Tuhan memberikan tujuh strategi penuaian:

  • Unity
  • Memperhatikan yang kekurangan
  • Mendoakan bangsa-bangsa
  • Jangan takut
  • Pergi, injak, kumpulkan orang dan ajak berdoa
  • Banyak berdiam diri dan berdoa
  • Menjadi murid Kristus

Doa menjadi awal dan prioritas untuk penuaian.

Pada tahun 1998, Menara Doa (Watch Tower) mulai dirintis pendiriannya. Sebuah konvokasi doa di Yerusalem pada tahun 1998 yang dihadiri oleh bangsa-bangsa menyimpulkan bahwa tanpa Menara Doa (Rumah Doa–24 jam) tidak akan terjadi penuaian.

Pada September 1998, GBI Jalan Gatot Subroto memulai sebuah Menara Doa–24 jam yang bertempat di gedung BHS, lantai 25, Gajah Mada-Kota, Jakarta.

5 tahun ketiga (1998-2003) - Doa, Pujian, dan Penyembahan dalam Unity

1999

Tuntunan Tuhan adalah:

  • Persiapkan bahtera kehidupan
  • Menara Doa (tempat tinggi, intim 24 jam, unity)

Memasuki tahun ini diawali dengan doa puasa 40 hari. Tuhan menghendaki untuk masuk perhentian/berdiam diri dan memikirkan perkara yang di atas bukan yang di bumi.

Ada 3 hal yang harus diperhatikan pada tahun ini:

  • Penuaian jiwa besar-besaran
  • Goncangan yang besar
  • Hidup berjaga-jaga

Sasaran penuaian: Bani Kedar dan Nebayot (Yesaya 21:13-16).

Pola penuaian di akhir jaman:

  • Kemuliaan Tuhan memenuhi gereja-Nya (Efesus 5:18-21, Yohanes 17:21)
  • Doa, Pujian, dan Penyembahan (Pray, Praise, and Worship)
  • Bangkit dan menjadi terang (Yesaya 60:1)
  • Miliki pikiran dan perasaan Kristus (Filipi 2:5)
  • Tuhan akan turun di hadapan seluruh bangsa agar mereka memiliki rasa takut akan Tuhan

Pesan Konvokasi Doa Yerusalem 2001: Deeper Intimacy (intim lebih lagi dengan Tuhan).

2000

Tema tahun ini adalah Tahun pelipatgandaan, Tahun Mukjizat, Tahun tidak ada yang mustahil bagi orang percaya.

Bagi kita yang sudah melakukan apa yang terbaik, yaitu duduk di kaki Yesus seperti Maria untuk mendengarkan apa yang dikatakan Tuhan. Duduk diam di kaki Yesus artinya menanti-nantikan Tuhan. Di dalam Yesaya 40:31, "...orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali...".

2001

Tema tahun 2001 adalah Persiapan umat yang layak.

Hidup intim dengan Tuhan menjadi hal yang utama, di dalam Wahyu 2:1-5, Tuhan kembali mengingatkan kita kepada kasih mula-mula agar kita dapat mengalami hujan awal dan hujan akhir, yaitu mereka yang begitu haus dan lapar akan kebenaran, yang selalu memburu hadirat Tuhan, memburu firman Tuhan dan meresponinya.

Kita juga memperoleh janji Tuhan yang ada di dalam 1 Korintus 2:9, "...Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia"

2002

Tema tahun 2002 adalah Penuaian Jiwa Beribu-ribu Laksa.

Tiga senjata Allah yang harus kita pergunakan untuk memasuki penuaian jiwa beribu-ribu laksa, seperti dalam Wahyu 5:8-12, yaitu terdiri dari tersungkur menyembah Tuhan Yesus; Doa, Pujian dan Penyembahan; Menyanyikan nyanyian baru, seperti dalam Mazmur 40:4.

Pada tahun 2002, Pdt Niko mendapatkan visi dari Tuhan untuk menurunkan nama Bethany dan Successful Bethany Families, sehingga GBI Bethany Jakarta berubah nama menjadi GBI Jalan Gatot Subroto, Jakarta, sebagaimana diperintahkan oleh Sidang Sinode Gereja Bethel Indonesia. Gereja-gereja yang berada di bawah penggembalaannya turut menurunkan nama Bethany dan berubah menggunakan nama tempat/jalan di mana mereka berlokasi, sebagian kecil turut ke dalam Sinode Gereja Bethany Indonesia (2003) memisahkan diri dari Sinode Gereja Bethel Indonesia.

2003

Tahun 2003 adalah tahun pencanangan Transformasi bagi bangsa Indonesia dan tahun lawatan Tuhan.

Seperti dalam Yoel 2:23, "Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim denagn adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu."

Tuhan sudah berbicara dan berjanji terjadi Transformasi untuk Indonesia, dan dalam Ulangan 11:13-14, "Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu." Kita akan membangun Rumah Doa bagi segala bangsa di Bukit Sentul, yang akan memberi dampak kepada TRANSFORMASI INDONESIA.

5 tahun keempat (2003-2008) - Pemantapan Doa, Pujian, dan Penyembahan dalam Unity

2004

Tema Tuhan tahun 2004, Prepare The Way For The King Of Glory.

Untuk mempersiapkan kedatangan Raja Kemuliaan. kita harus semakin sungguh-sungguh dengan Tuhan, sesuai dengan pesan Tuhan dalam 2 Petrus 3:11-12, "...betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah..."

2005

Tema tahun 2005 adalah Tahun Kebangkitan Gereja.

Pada bulan Maret 2005, Divisi Pengajaran GBI Jalan Gatot Subroto, dikepalai Pdt Dr Danny Tumiwa, SH, meluncurkan seri pengajaran baru yaitu Kehidupan Orientasi Melayani (KOM), menggantikan pola pengajaran sebelumnya, School of Ministry (SOM). Pdt Niko menyatakan bahwa gereja yang bangkit tentu saja merupakan gereja yang mempersiapkan dirinya untuk menjadi umat yang layak (Lukas 1:17).[6] Peluncuran pada bulan Maret 2005 ini diawali dengan peluncuran KOM seri 100 (Pencari Tuhan), dilanjutkan KOM seri 200 (Pelayan Tuhan) pada bulan Agustus 2005.[7]

2006

Tema tahun 2006 adalah Tahun Kesaksian Gereja, Penginjilan, Mukjizat, Kemenangan, Peperangan Rohani.

Pada Ibadah Raya 4 Juni 2006, Chuck Pierce, seorang hamba Tuhan dari Amerika Serikat yang datang dalam rangka acara Global Day of Prayer, memberikan sebuah lukisan anak kunci kepada Pdt Niko dan mengucapkan nubuatan "Tuhan berkata bahwa Anda sedang memegang kunci penuaian untuk bangsa ini, dan penuaian akan datang melalui Healing Movement dengan cara yang baru."

Pada 8 Agustus 2006, diadakan KKR Kesembuhan Ilahi di Bandung di mana terjadi banyak mukjizat: orang sakit disembuhkan, orang buta melihat, lumpuh berjalan, tumor dan kanker sembuh seketika. Setelah KKR di Bandung ini, diadakan KKR secara beruntun di berbagai tempat yang menghasilkan banyak mukjizat.

2007

Tema tahun 2007 adalah Tahun Peperangan Rohani, Kesembuhan, Mukjizat, Pertobatan.

Pada 3 Juni 2007, diperkenalkan nama pelayanan baru bagi GBI Jalan Gatot Subroto sebagai "Healing Movement Ministry", yang terdiri dari:

Jumlah gereja lokal di bawah pembinaan GBI Jalan Gatot Subroto hingga tahun 2007 tercatat telah berkembang menjadi sekitar 650 gereja (termasuk 66 cabang yang berada di luar negeri) dengan jumlah jemaat yang dibina melalui Gembala-Gembala Rayon dan tim penggembalaan yang tersebar di dalam dan luar negeri sejumlah 175000 jiwa (dewasa dan anak-anak). Di luar negeri, GBI Jalan Gatot Subroto di bawah penggembalaan Pdt Niko telah memiliki cabang-cabang di Malaysia, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Cina, Belanda, Jerman, Australia, Kanada, Thailand, dan Amerika Serikat.

2008

Tema tahun 2008 adalah Tahun Mujizat dan Kesembuhan.

KOM seri 300 (Prajurit Tuhan) diluncurkan pada bulan Februari 2008.

5 tahun kelima (2008-2013) - Doa, Pujian, dan Penyembahan bersama-sama dalam Unity, Siang dan Malam: Keintiman dengan Tuhan

2009

Tema tahun 2009 adalah Tahun Mujizat dan Kesembuhan yang Kreatif.

Hingga tahun 2009, telah tercatat ada sekitar 800 cabang gereja tersebar di Indonesia termasuk 70 cabang luar negeri di Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Jerman, Australia, Kanada, Thailand, dan Amerika Serikat. Jumlah jemaat yang dipercayakan Tuhan untuk dibina melalui gembala-gembala rayon dan tim penggembalaan yang tersebar di dalam dan di luar negeri mencapai kurang lebih 200.000 orang (dewasa dan anak-anak) dengan sekitar 6000 kelompok sel.[8]

2010

Tema tahun 2010 adalah Tahun Pemulihan dan Kelimpahan.

Pada tanggal 17 Januari 2010, Pdt Bernard Njotorahardjo menyerahkan Persekutuan Hamba-Hamba Tuhan Garis Depan untuk dibapaki dan bergandengan tangan bersama Pdt Niko. Persekutuan ini berasal dari pelbagai denominasi dan menjadi ujung tombak dalam pelayanan Healing Movement Crusade di berbagai tempat.[3]

15 Maret 2010, Sentul International Convention Center diresmikan bersamaan dengan acara Global Conference on Care Indonesia 2010.

2011

Tema tahun 2011 adalah Tahun Multiplikasi dan Promosi.

Hingga tahun 2011, terdapat sekitar 800 gereja Cabang/Ranting dari GBI Jalan Gatot Subroto beserta seluruh Rayonnya, dengan jumlah jemaat yang berbakti mencapai lebih dari 200.000 jiwa.[3]

2012

Tema tahun 2012 adalah Tahun Multiplikasi dan Promosi karena Perkenanan Tuhan.

Tuntunan Tuhan untuk tahun 2012 didapatkan Gembala Pembina sehari sebelum Rosh Hashanah (tahun baru orang Yahudi) tahun 5772. Tuhan mengungkapkan bahwa tema tahun 2012 adalah Tahun Perkenanan Tuhan.[9]

Dalam Pesan Gembala Pembina Desember 2011, Gembala Pembina menyampaikan pesan Tuhan bahwa tahun 2011 dan tahun 2012 adalah dua tahun yang saling berhubungan, musim ganda, sehingga visi Multiplikasi dan Promosi tidak akan berakhir pada tahun 2011. Karena itu, tahun 2012 bisa dikatakan juga sebagai Tahun Multiplikasi dan Promosi karena Tuhan Berkenan.

2013

Tema tahun 2013 adalah Tahun Pemulihan Seutuhnya (The Year of Recovery to Wholeness), Entering the Next Level, Mujizat yang kreatif masih ada.

Dalam ulang tahun ke-25, Gembala Pembina menyampaikan 5 tahap perkembangan keluarga besar GBI Jalan Gatot Subroto:[4]

  • 5 tahun pertama (1988-1993): Yang direstorasi adalah pujian dan penyembahan
  • 5 tahun kedua (1993-1998): Ditambah dengan doa sehingga menjadi doa, pujian, dan penyembahan
  • 5 tahun ketiga (1998-2003): Ditambah dengan unity, sehingga menjadi doa, pujian, dan penyembahan dalam unity
  • 5 tahun keempat (2003-2008): Pemantapan doa, pujian, dan penyembahan dalam unity
  • 5 tahun kelima (2008-2013): Ditambah dengan ‘siang dan malam’, sehingga menjadi Doa, Pujian, dan Penyembahan dalam unity, siang dan malam

Pada tahun 2013, GBI Jalan Gatot Subroto telah memiliki lebih dari 800 cabang gereja dan sekitar 250.000 jemaat.[4]

Perayaan Natal diadakan di Gelora Bung Karno pada tanggal 25 Desember 2013 sore dengan tema Mujizat yang Kreatif itu Nyata.

25 tahun yang kedua

5 tahun keenam (2013-2018) - Pentakosta Ketiga

2014

Tema tahun 2014 adalah Tahun dibukaNYA pintu–pintu mujizat (The Year of God Opening Doors for Miracles). (Wahyu 3:8)

2015

Tema tahun 2015 adalah Tahun Pelipatgandaan Mujizat (The Year of Multiplication of Miracles). (Efesus 3:20 Kisah 2:19-20)

KOM seri 400 (Penilik Tuhan) diluncurkan pada bulan Maret 2015 dalam ulang tahun ke-10 dari Sub Divisi KOM, sebagai fullness atau penutup dari rangkaian kurikulum pemuridan KOM.

2016

Tema tahun 2016 adalah Tahun Pembebasan Seutuhnya (The Year of Total Deliverance). Lukas 4:18-19 dan 21

2017

Visi 2017.jpg

Tema tahun 2017 adalah Tahun Mujizat Penuaian (The Year of Miracle Harvest). Yoel 2:28-32

2018

Visi 2018 1536px Bright.jpg

Tema tahun 2018 adalah Tahun Permulaan yang Baru (The Year of New Beginnings). 2 Korintus 5:17[10]

5 tahun ketujuh (2018-2023) - Messenger of the Third Pentecost

2019

Visi 2019-banner.jpg

Tema tahun 2019 adalah Tahun Kelahiran yang Baru (The Year of A New Birth). (Yehezkiel 36:26-27)[11]

Pada ulang tahun ke-31, GBI Jalan Gatot Subroto telah memiliki sekitar 1200 gereja cabang, lebih dari 300.000 jemaat, dan 8.200 kelompok sel COOL.[12]

2020

Visi 2020 1x3.jpg

Tema tahun 2020 adalah The Year of A New Dimension (Tahun Dimensi yang Baru).

Pada ulang tahun ke-32, GBI Jalan Gatot Subroto telah memiliki sekitar 1200 gereja cabang, lebih dari 300.000 jemaat, dan 9.500 kelompok sel COOL.[13]

2021

Visi 2021 Integrity Logo.jpg

Tema tahun 2021 adalah Tahun Integritas (The Year of Integrity). (Mazmur 24:3-5; Mazmur 41:12-13)


Lihat pula

Referensi

  1. ^ Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo (06 Oktober 2002), "Transformasi", GBI Jalan Gatot Subroto, JCC Senayan, Jakarta.
  2. ^ Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo (03 Juni 2007), "Healing Movement Ministry (Pelayanan Gelombang Kesembuhan)", GBI Jalan Gatot Subroto, JCC Senayan, Jakarta.
  3. ^ a b c d e f Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo (11 September 2011), "Roh Kudus dicurahkan!", GBI Jalan Gatot Subroto, JCC Senayan, Jakarta.
  4. ^ a b c d Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo (01 September 2013), "Prajurit gagah perkasa, yang gaya hidupnya doa, pujian, dan penyembahan!", GBI Jalan Gatot Subroto, JCC Senayan, Jakarta.
  5. ^ J-HOP.org (28 Maret 2008). "Profil Gembala Sidang GBI Jl. Gatot Subroto - Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo". About Us. GBI Jalan Gatot Subroto. Diakses pada 02 Desember 2008.
  6. ^ Divisi Pengajaran (Maret 2005). KOM Seri 100 Pencari Tuhan (edisi ke-8, Agustus 2009). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 979-3571-0-5. 
  7. ^ Divisi Pengajaran (Agustus 2005). "Kata Pengantar". KOM Seri 200 Pencari Tuhan (edisi ke-2, Maret 2007). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 979-3571-06-3. 
  8. ^ Healing Movement Ministry. "Profil Gembala Sidang GBI Jl. Gatot Subroto - Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo". About Us. GBI Jalan Gatot Subroto. Diakses pada 03 Agustus 2010.
  9. ^ Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo (02 Oktober 2011), "Tahun Ayin Beth", GBI Jalan Gatot Subroto, JCC Senayan, Jakarta.
  10. ^ Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo (07 Januari 2018), "Tahun Permulaan yang Baru!", GBI Jalan Gatot Subroto, JCC Senayan, Jakarta.
  11. ^ Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo (02 Desember 2018), "Tahun 2019, Tahun Kelahiran Baru!", GBI Jalan Gatot Subroto, Gandaria City, Jakarta.
  12. ^ Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo (08 September 2019), "Hadiah yang luar biasa bagi yang hidupnya intim dengan Tuhan", GBI Jalan Gatot Subroto, JCC Senayan, Jakarta.
  13. ^ Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo (20 September 2020), "Fenomena kebangkitan doa adalah tanda-tanda Pentakosta Ketiga", GBI Jalan Gatot Subroto, Online, Jakarta.

Pranala luar