Yesus diberikan karena kita supaya diberikan kepada kita

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Ayo Saat Teduh‎ | 12
Revisi sejak 17 Juli 2018 20.41 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! (Roma 5:10)

Sebagai hadiah yang terbesar dari kasih karunia Allah, Yesus diberikan karena kita, Ia mati bagi dosa-dosa kita: “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua” (Roma 8:32). Lebih dari itu, Ia diberikan karena kita, supaya dapat diberikan kepada kita, yaitu agar Ia dapat menyatakan hidup-Nya di dalam dan melalui hidup kita.

Kita memulai hidup kita sebagai musuh Allah. Dulu kita tersesat dan terkutuk. Namun, sebenarnya situasi kita lebih buruk lagi. Kita hidup berlawanan dengan tujuan dan rencana Allah: “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat” (Kolose 1:21). Pikiran dan perbuatan kita yang jahat bertentangan dengan pikiran dan perbuatan Allah. Satu-satunya jalan agar kita dapat menjadi sekutu Allah adalah dengan Yesus diberikan sebagai korban demi kita. “Kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya.” Tuhan harus mengatasi dua masalah kita yaitu dosa dan status bersalah. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2 Korintus 5:21). Allah Bapa karena kemurahan-Nya, menaruh dosa kita kepada Anak-Nya supaya Ia dapat menaruh kebenaran Anak-Nya kepada kita. Kepada setiap orang yang percaya kepada Kristus, hal ini membawa anugerah pendamaian, mengubah seteru menjadi sekutu.

Bahkan setelah anugerah pendamaian yang luar biasa ini, Tuhan masih memiliki banyak berkat untuk diberikan kepada kita. “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” Setelah Yesus diberikan karena kita, untuk pendamaian kita, maka Yesus diberikan kepada kita, yaitu untuk tinggal di dalam kita sehingga kita akan “diselamatkan oleh hidup-Nya.” Mengapa orang-orang percaya yang sudah didamaikan dengan Allah masih harus diselamatkan? Karena mereka tetap akan menghadapi ancaman dari dunia, kedagingan dan iblis. Mereka tetap rentan terhadap keraguan, godaan, ketakutan, ketidakberdayaan dll. Bagaimana cara mereka diselamatkan? Dengan “hidup-Nya” di mana Yesus hidup di dalam dan melalui umat-Nya. “Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Galatia 2:20). Tuhan Yesus tidak akan dan tidak pernah terpengaruh oleh ancaman-ancaman ini. Ketika Ia diizinkan untuk menyatakan diri-Nya di dalam dan melalui kita, setiap kita akan selalu mendapatkan semua yang kita perlukan. Benarlah pernyataan ini, karena “Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu” (Kolose 3:11).

Doa

Ya Bapa, Pendamaiku, aku bersyukur karena Engkau memberikan Anak-Mu karena aku, supaya aku diubah dari lawan menjadi kawan oleh kematian-Nya. Namun, lebih lagi aku memuji Engkau karena Engkau memberikan Anak-Mu kepada-ku, supaya aku dapat diselamatkan dari ancaman rohani yang datang dari hari ke hari. Tuhan Yesus, dengan rendah hati aku mohon, hiduplah di dalam dan melalui aku. Amin.

Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! (Roma 5:10) Sebagai hadiah yang terbesar dari kasih karunia Allah, Yesus diberikan karena kita, Ia mati bagi dosa-dosa kita: “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua” (Roma 8:32). Lebih dari itu, Ia diberikan karena kita, supaya dapat diberikan kepada kita, yaitu agar Ia dapat menyatakan hidup-Nya di dalam dan melalui hidup kita.