Kelimpahan kasih karunia Allah

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Ayo Saat Teduh‎ | 11
Revisi sejak 16 Juli 2018 20.41 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. (Roma 5:17)

Dalam ayat renungan kita hari ini, kasih karunia Allah dihubungkan dengan ungkapan "kelimpahan." Sebuah penjelasan yang agung bagi kasih karunia-Nya – “kelimpahan kasih karunia" Allah! Kasih karunia Allah lebih melimpah dari pada pengampunan. Lebih melimpah dari pada kelahiran baru. Lebih melimpah dari pada apa dapat yang kita mengerti. Lebih melimpah dari pada apa yang sudah kita alami. “Kelimpahan kasih karunia” Allah lebih dari cukup untuk mengatasi akibat dosa yang menghancurkan keturunan Adam.

Akibat dosa, umat manusia memulai keberadaannya dalam posisi terpisah dari Allah. Mereka “sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa” (Efesus 2:1). Lebih dari itu, pengalaman hidup setiap manusia akan dipengaruhi oleh dampak buruk dosa. Mementingkan diri sendiri, ketidakjujuran, kekejian, ketakutan, ketidaksetiaan, penipuan dan sebagainya, dapat membuat seseorang terikat, tak berdaya dan kalah. Kehancuran ini datang dari kuasa maut: “Oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu." Ketika Adam jatuh dalam dosa dan pemberontakan, musuh jiwa manusia mendapatkan jalan masuk ke dalam hidup Adam dan keturunannya. Penguasa yang kejam ini memerintah atas semua orang yang menjadi keturunan Adam melalui kelahiran secara alamiah, yang belum menjadi anak Allah lewat kelahiran secara rohani. Yesus mengajarkan bahwa tujuan satu-satunya dari musuh kita: “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan” (Yohanes 10:10).

Jalan keluar yang Allah sediakan untuk menyelamatkan kita dari kuasa maut adalah: “yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus." Pertama-tama, “anugerah kebenaran” akan membuat kita layak untuk berada di sorga, di hadapan Allah yang kudus dan benar. “Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan” (Roma 3:21). “Kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya” (Roma 3:22). Berikutnya, “kelimpahan kasih karunia” akan memberikan kekuatan rohani yang diperlukan untuk pertumbuhan rohani. Kedua berkat yang luar biasa ini, “kelimpahan kasih karunia” dan “anugerah kebenaran” adalah miliki kita karena iman kita kepada Yesus Kristus: “Oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus."

Doa

Allah Bapa, aku sadar bahwa kasih karunia-Mu jauh lebih melimpah dari pada apa yang dapat aku bayangkan. Aku juga sadar bahwa anugerah tersebut sangat cukup untuk mengurangi efek dari dosa yang sudah berdampak dalam hidupku. Dengan segala kerendahan hati aku menantikan Engkau untuk memberikan kepadaku kelimpahan kasih karunia, agar aku dapat mulai berjalan dalam kemenangan, melalui Kristus. Amin.

Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. (Roma 5:17) Dalam ayat renungan kita hari ini, kasih karunia Allah dihubungkan dengan ungkapan "kelimpahan." Sebuah penjelasan yang agung bagi kasih karunia-Nya – “kelimpahan kasih karunia" Allah! Kasih karunia Allah lebih melimpah dari pada pengampunan. Lebih melimpah dari pada kelahiran baru.