Dimerdekakan untuk diubahkan

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Ayo Saat Teduh‎ | 05
Revisi sejak 18 Juli 2018 22.45 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. (2 Korintus 3:18)

Hidup dari hari ke hari di dalam perjanjian baru kasih karunia memungkinkan Roh Kudus untuk memerdekakan kita secara rohani. “Di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan” (2 Korintus 3:17). Saat Roh Kudus diizinkan untuk berkarya, ada kemerdekaan yang mengubah hidup.

Proses perubahan ini adalah untuk semua orang percaya yang menyerahkan dirinya untuk hidup di dalam persyaratan perjanjian baru. Syaratnya sederhana: Tidak mengandalkan kesanggupan diri sendiri, “dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri” (2 Korintus 3:5), dan hanya mengandalkan kesanggupan Allah saja, “Kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah” (2 Korintus 3:5). Mereka yang menolak kekuatan manusia (“daging”) memandang Tuhan dengan “muka yang tidak berselubung." Mereka akan datang dalam kerendahan hati, tanpa ada topeng kepura-puraan dan pembenaran diri sendiri.

Menghampiri Allah dengan sikap seperti ini akan mengalirkan berkat yang terus menerus: “Kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan." Ada tiga cermin yang merefleksikan kemuliaan Tuhan dari sorga ke dalam kehidupan orang percaya di bumi ini: Penciptaan, Gereja dan Firman. Alam semesta mencerminkan kemuliaan Tuhan. “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (Mazmur 19:1). Gereja-Nya juga mencerminkan kemuliaan Tuhan. “Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini” (2 Korintus 4:11). Namun dua cermin ini dapat tercemar oleh dosa. Cermin yang dengan merefleksikan kemuliaan Tuhan dengan sempurna adalah Firman-Nya. “Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa” (Mazmur 19:8) dan “Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku” (Yohanes 5:39).

Saat dengan rendah hati kita mencari Tuhan dalam Firman-Nya, kita akan memandang kemuliaan-Nya. Akibat yang luar biasa adalah: “Kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar." Dalam segala aspek kehidupan kita akan mengalami peningkatan, diubahkan untuk semakin serupa dengan Kristus. Proses ini hanya dapat dikerjakan oleh Roh Kudus: “Kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh."

Doa

Allah Bapa yang di Sorga, aku rindu untuk menjadi semakin seperti Yesus. Ampuni aku jika aku sering mengabaikan Firman-Mu. Bawalah aku senantiasa kepada Firman-Mu, supaya dengan rendah hati aku dapat memandang kemuliaan Anak-Mu, Yesus. Terima kasih untuk karya Roh Kudus-Mu, yang sanggup untuk mengubah aku semakin seperti Kristus. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.

Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. (2 Korintus 3:18) Hidup dari hari ke hari di dalam perjanjian baru kasih karunia memungkinkan Roh Kudus untuk memerdekakan kita secara rohani. “Di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan” (2 Korintus 3:17). Saat Roh Kudus diizinkan untuk berkarya, ada kemerdekaan yang mengubah hidup.