Hidup berkemenangan walaupun dalam badai

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Ayo Saat Teduh‎ | 04
Revisi sejak 18 Juli 2018 21.25 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana. Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia. Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. (2 Korintus 2:12-14)

Hidup berkemenangan adalah salah satu karakteristik yang Tuhan ingin tumbuhkan di dalam kita oleh karya kasih karunia-Nya. Bahkan pada saat kita ada dalam situasi yang sulit, Tuhan ingin kita berjalan dalam kemenangan yang sudah disediakan bagi kita di dalam Kristus.

Dalam salah satu perjalanan misinya, Rasul Paulus menghadapi sebuah situasi yang sangat sulit di Troas. “Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana. Tetapi hatiku tidak merasa tenang." Ketika tiba di Troas, Tuhan sudah membuka pintu untuk penginjilan di sana. Namun, Paulus merasa tertekan karena salah satu rekan misionaris yang penting tidak ada di sana. “Aku tidak menjumpai saudaraku Titus." Dalam beberapa situasi, pelayanan tidak dapat dilaksanakan dengan baik jika ada anggota tubuh Kristus yang tidak berfungsi seperti seharusnya. Jadi Paulus meninggalkan kota itu. “Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia."

Sekilas, sepertinya sebuah kegagalan. Namun, Paulus melihat dari sudut pandang yang lebih luas dari pada manusia pada umumnya. “Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya." Paulus mengucap syukur kepada Allah untuk sebuah kebenaran yang jauh lebih mulia dari pada situasi sulit yang baru saja ia alami. Kapanpun kita memandang kepada Allah untuk memimpin hidup kita, Ia akan “selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya." Paulus bersukacita karena ia sudah menyerahkan dirinya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Raja. Jadi, ia tahu bahwa Tuhan sedang membawa dirinya dalam jalan kemenangan.

Yesus memimpin kita kepada kemenangan, kita tidak bisa melakukannya dengan kekuatan kita sendiri. Kemenangan ini adalah kemenangan rohani yang tersedia bagi kita yang ada di dalam Kristus. “Syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya." Yesus sudah memenangkan peperangan melalui kematian, penguburan dan kebangkitan-Nya. Sekarang, Ia menghendaki agar kita mengandalkan Dia untuk memimpin kita semua dalam kemenangan setiap hari.

Doa

Tuhan Yesus Kristus, Allah kemenanganku, betapa sering aku mencoba untuk menjadi pemimpin dari hidupku sendiri. Aku mengakui bahwa ketika aku memimpin, bukan kemenangan yang aku alami. Tuhan, ajar aku untuk mengandalkan Engkau untuk memimpin aku dalam jalan kemenangan-Mu, bahkan di tengah situasi yang sulit yang sering aku hadapi. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana. Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia. Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. (2 Korintus 2:12-14) Hidup berkemenangan adalah salah satu karakteristik yang Tuhan ingin tumbuhkan di dalam kita oleh karya kasih karunia-Nya. Bahkan pada saat kita ada dalam situasi yang sulit, Tuhan ingin kita berjalan dalam kemenangan yang sudah disediakan bagi kita di dalam Kristus.