Kita hidup di dalam Kristus dan Kristus hidup di dalam kita

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Ayo Saat Teduh‎ | 04
Revisi sejak 18 Juli 2018 11.47 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia… Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. (Yohanes 6:56; 14:20)

Dalam ayat-ayat renungan hari ini, sekali lagi kita melihat betapa dalam keintiman persekutuan kita di dalam perjanjian baru kasih karunia. “Ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia." Kita tidak saja datang mendekat kepada Kristus, dan Ia juga tidak sekedar mendekat kepada kita. Namun, kita sesungguhnya tinggal di dalam Dia, dan Dia tinggal di dalam kita! Kita hidup karena berada di dalam Kristus, yaitu dengan memiliki persekutuan dengan Dia, dipersatukan dengan Dia dan mendapat sumber daya rohani dari Dia. Lebih dari itu, Ia tinggal di dalam kita, dan berkenan untuk memanifestasikan hidup-Nya melalui kita.

Persekutuan yang intim di dalam roh ini dialami oleh mereka yang “makan daging-Ku dan minum darah-Ku." Meskipun bahasa yang digunakan terdengar aneh di telinga kita, gambaran yang digunakan adalah gambaran umum, yaitu mengenai makan dan minum untuk mendapatkan nutrisi kehidupan. Yang tidak biasa adalah sumber nutrisi tersebut adalah seorang pribadi. Sebelumnya dalam khotbah-Nya, Yesus menjelaskan bahwa: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” (Yohanes 6:35). Makan dan minum daging dan darah Yesus adalah lambang dari iman kepada Dia. Ketika kita datang kepada Yesus, kita mengandalkan pribadi-Nya, yaitu Anak Allah. Ketika kita percaya kepada Yesus, kita juga mengandalkan apa yang sudah Ia lakukan, yaitu pencurahan darah-Nya di kayu salib bagi kita. Saat kita menjalin persekutuan dengan cara ini, kita akan menemukan sumber daya dan nutrisi rohani di dalam Dia. Maka kita ada di dalam Kristus, dan Kristus ada di dalam kita.

Tentu Roh Kudus juga ikut serta dalam proses ini. “Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu." Waktu mengatakan hal ini, Yesus sudah mengatakan bahwa Ia akan meninggalkan murid-murid-Nya dan kembali kepada Bapa di Sorga. Oleh karena itu, Yesus menghibur mereka: “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup” (Yohanes 14:18-19). Pada hari raya Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan sepenuhnya dengan kuasa. Roh Kudus-lah yang akan membuat kehidupan Yesus nyata kepada semua orang yang percaya. Saat kita mengandalkan Dia, Kristus akan hidup di dalam dan melalui kita.

Doa

Ya Tuhan sumber kehidupan, tolong aku untuk hidup dengan kebenaran ini. Aku di dalam Engkau dan Engkau di dalam aku. Ajar aku untuk memandangnya sebagai sebuah hal yang sesederhana namun juga sepenting makan dan minum. Seperti aku percaya kepada makanan untuk memberikan nutrisi bagi kehidupan fisikku, aku juga ingin percaya kepada Engkau sebagai sumber daya kasih karunia bagi kehidupan rohaniku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia… Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. (Yohanes 6:56; 14:20)

Dalam ayat-ayat renungan hari ini, sekali lagi kita melihat betapa dalam keintiman persekutuan kita di dalam perjanjian baru kasih karunia. “Ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia." Kita tidak saja datang mendekat kepada Kristus, dan Ia juga tidak sekedar mendekat kepada kita. Namun, kita sesungguhnya tinggal di dalam Dia, dan Dia tinggal di dalam kita!