Kasih karunia dan perbuatan baik (3)

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Ayo Saat Teduh‎ | 02
Revisi sejak 18 Juli 2018 10.00 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan (2 Korintus 9:8)

Ketika kita membahas perihal hubungan antara kasih karunia dan perbuatan baik, maka kita harus selalu melihat dari kacamata kesanggupan Allah. “Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu.” Tuhan senantiasa ingin melimpahkan kasih karunia kepada kita. Dan Allah sangat sanggup untuk melakukannya kepada kita.

Tuhan ingin “melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu.” Ia ingin menyentuh seluruh aspek kehidupan kita dengan segala kasih karunia-Nya. Tuhan menyiapkan kasih karunia untuk setiap kebutuhan kita. Ia siap untuk membanjiri kita dengan kasih karunia yang berlimpah.

Kasih karunia Tuhan membuat setiap orang yang memiliki iman dan rendah hati dengan semua kebutuhan yang kita perlukan untuk melayani Dia. “Supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu.”

Konteks dari ayat ini adalah mengenai memberi kepada Tuhan dengan uang kita, namun bahasa yang digunakan Paulus mencakup aspek-aspek kehidupan kita yang lain, bahkan “berkecukupan di dalam segala sesuatu.” Artinya semua kebutuhan dalam segala situasi. Kasih karunia disediakan pada saat kita membutuhkannya untuk pernikahan kita. Kasih karunia juga disediakan untuk aspek bisnis kita. Kasih karunia disediakan untuk pelayanan kita. Kasih karunia disediakan untuk penginjilan kita. “Supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu.”

Tuhan begitu baik sehingga Ia mencurahkan kasih karunia yang berlimpah-limpah kepada kita. Namun kelimpahan ini bukanlah karena keinginan pribadi kita dan bukan untuk memuaskan daging kita. Kasih karunia ini dilimpahkan supaya kita “berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.” Kasih karunia dilimpahkan kepada kita supaya kita juga berkelimpahan dengan kebajikan atau perbuatan baik. Kelimpahan yang Tuhan berikan kepada kita adalah dengan maksud supaya kita melakukan kehendaknya di bumi ini. Jadi jika kerinduan kita adalah melayani Tuhan, kasih karunia yang berlimpah-limpah sudah disediakan Tuhan bagi kita.

Hal ini bukan berarti kita akan selamanya bebas dari masalah dan kekurangan. Tuhan ingin mengajar kita tentang kehidupan ini melalui masa kelimpahan maupun kesusahan. “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:12-13).

Doa

Ya Tuhan yang Maha Kasih. Terima kasih untuk semua hal yang baik yang Engkau berikan kepada ku. Ingatkan aku untuk selalu melihat kasih karunia-Mu baik pada saat suka maupun duka. Pakai aku untuk melakukan kehendak-Mu di dalam dunia yang jahat ini. Aku bersyukur kepada Engkau karena aku sadar bahwa kasih karunia yang aku nikmati bersumber dari kemampuan Engkau, bukan kemampuan ku sendiri. Limpahkanlah kasih karunia-Mu Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan (2 Korintus 9:8) Ketika kita membahas perihal hubungan antara kasih karunia dan perbuatan baik, maka kita harus selalu melihat dari kacamata kesanggupan Allah. “Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu.” Tuhan senantiasa ingin melimpahkan kasih karunia kepada kita. Dan Allah sangat sanggup untuk melakukannya kepada kita. Tuhan ingin “melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu.”