Hukum Taurat mendakwa mereka yang durhaka

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Ayo Saat Teduh‎ | 01
Revisi sejak 17 Juli 2018 21.12 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan, yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa. (1 Timotius 1:8-9)

Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. (Galatia 5:18)

Walaupun hukum Taurat tidak bisa menyelamatkan, tetapi hukum Taurat tetaplah sesuatu yang baik. “Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik” (Roma 7:12). Hukum Taurat memiliki manfaat jika digunakan dengan tepat. Salah satu penggunaan yang tidak tepat adalah jika digunakan untuk mendapatkan pembenaran di hadapan Allah. Seseorang tidak bisa dinyatakan tidak bersalah dengan mencoba hidup sesuai dengan hukum Taurat, hal tersebut bukanlah tujuan dari hukum Taurat.

Penggunaan lain yang tidak tepat adalah untuk mendapatkan pengudusan, yaitu proses pendewasaan secara rohani di dalam Tuhan. Seseorang tidak bisa bertumbuh dalam kesalehan dengan mencoba hidup sesuai dengan hukum Taurat, hal tersebut bukanlah tujuan dari hukum Taurat.

Hukum Taurat adalah bagi “orang durhaka dan orang lalim.” Hukum Allah adalah untuk mereka yang memberontak dan melawan kehendak dan karakter Allah. Hukum Taurat juga ditujukan kepada mereka yang tidak percaya, yaitu “bagi orang fasik dan orang berdosa.” Jadi hukum Taurat gunanya adalah untuk mendakwa mereka yang memberontak dan tidak percaya kepada Allah yang Kudus.

Jadi, hukum Taurat bukanlah bagi orang percaya. Di hadapan Allah, kita “tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia” (Roma 6:14). Tetapi perlu diingat bahwa hanya mereka yang memilih untuk hidup dipimpin oleh Roh yang akan mengalami berkat-berkat dari kasih karunia. “Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.” Ketika orang-orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus tidak berjalan dipimpin oleh Roh maka mereka sebenarnya sedang berjalan dengan daging mereka sendiri, artinya mereka mengandalkan kekuatan diri mereka sendiri untuk bisa berkenan di hadapan Allah. Ini sama saja dengan hidup di bawah hukum Taurat.

Hukum Taurat ditujukan bagi orang yang memberontak dan orang yang tidak percaya, dan juga untuk mengingatkan orang percaya bahwa mereka tidak boleh hidup dengan mengandalkan kekuatan mereka sendiri.

Doa

Ya Tuhan Allah yang penuh dengan kasih karunia, aku mengakui bahwa dahulu aku hidup memberontak melawan Engkau dan tidak percaya kepada-Mu. Oleh karena kasih karunia-Mu Engkau membenarkan aku lewat imanku kepada Anak-Mu yang tunggal. Tuhan, ingatkan aku setiap kali aku mencoba untuk hidup benar dengan dagingku sendiri, dengan kekuatanku sendiri. Aku memerlukan pengudusan yang dari pada-Mu setiap hari, seperti Engkau telah membenarkan aku oleh kasih karunia-Mu. Aku mau berjalan dipimpin oleh Roh-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus Juru Selamatku.

Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan, yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa. (1 Timotius 1:8-9) Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. (Galatia 5:18) Walaupun hukum Taurat tidak bisa menyelamatkan, tetapi hukum Taurat tetaplah sesuatu yang baik.