Double you sacrifices

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 18 April 2022 11.24 oleh Sari (bicara | kontrib) (Baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Bilangan 28:15,

'"Dan seekor kambing jantan haruslah diolah menjadi korban penghapus dosa bagi TUHAN, serta dengan korban curahannya, di samping korban bakaran yang tetap."

Kalau kita membacanya secara lengkap dari kitab Bilangan 28 ini, maka kita akan menemukan suatu peraturan dari Tuhan, bahwa mereka harus mempersembahkan korban secara ekstra di hari-hari sabat, di bulan baru, serta di hari-hari raya. Di hari-hari tersebut mereka diminta untuk mempersembahkan korban lebih banyak dari pada hari-hari biasanya. Mengapa demikian?

Kata benda korban di dalam bahasa aslinya berkaitan dengan kata kerja "menghampiri". Suatu korban diberikan dengan maksud untuk kita dapat mendekat /menghampiri Tuhan. Kita tahu bahwa tidak ada korban lain yang dapat membuat kita dapat menghampiri Bapa selain dari pada korban Tuhan Yesus di atas kayu salib.

Saat-saat ini kita sedang memasuki musim menuai. Dan musim menuai ini identik dengan peperangan rohani yang sangat dahsyat. Kemenangan kita, kelepasan dan perlindungan semuanya hanya kita dapatkan di dalam Tuhan Yesus melalui karya penebusan Nya. Kita ini tidak ada apa-apanya. Tuhan Yesuslah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Itulah sebabnya di hari-hari ini kita perlu untuk melipatgandakan "Persembahan" kita perlu meninggikan Dia dan karya Penebusan-Nya.

Kita harus mau menyangkal diri, menyalibkan ego kita, kesombongan kita, kedagingan kita, perasaan sakit hati, tidak mau mengampuni dan sebagainya. Sebaliknya kita diminta untuk banyak mengucap syukur, memuji-muji dan menyembah Tuhan, merendahkan diri, bertobat, dan bahkan mengampuni orang lain. Saat kita memilih untuk mengucap syukur apapun keadaan yang sedang kita hadapi, sesungguhnya kita sedang meninggikan korban Kristus. Kita sedang memilih untuk percaya kepada Nya, kepada kasih dan pengorbanan yang telah diberikan Nya, ketimbang kecemasan kita, kekuatiran dan ketakutan kita akan penghidupan, sakit penyakit, persoalan, dan masa depan. Begitu pula saat kita memilih untuk mengampuni, kita pun sesungguhnya sedang memilih untuk mempersembahkan korban. Kita memilih untuk menanggalkan dan membuang ego kita, dan memilih untuk mengampuni, karena Tuhan pun telah terlebih dulu mengampuni kita.

Tidak kebetulan bahwa hari-hari ini kita sedang memasuki bulan Paskah, bulan penderitaan, kematian dan kebangkitan Tuhan. Marilah kita banyak merenungkan dan mengingat kasih dan kebaikan-Nya. Marilah kita lipatgandakan ucapan syukur kita, pengampunan kita, doa dan pujian kita, serta pengharapan kita hanya kepada Tuhan. Dengan demikian kita akan melihat terobosan-terobosan yang lebih besar, kemenangan-kemenangan dan penuaian jiwa-jiwa.

Selamat merenungkan kebaikan Tuhan.

Selamat Paskah. TUHAN YESUS MEMBERKATI.

'"Dan seekor kambing jantan haruslah diolah menjadi korban penghapus dosa bagi TUHAN, serta dengan korban curahannya, di samping korban bakaran yang tetap." (Bilangan 28:15)