Memperhatikan yang kekal

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 13 September 2021 18.23 oleh Sari (bicara | kontrib) (Baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. (2 Korintus 4:16-18)

Tawar hati dan patah semangat adalah perasaan yang muncul ketika tidak melihat adanya harapan. Besarnya daya tahan seseorang untuk bergerak maju di tengah tekanan masalah yang berat dan mengecewakan adalah sesuai besarnya pengharapan di hati. Semakin besar pengharapan, maka kegigihan menanggung penderitaan semakin kuat. Mampu bertahan untuk sampai kepada kemenangan. Itu sebab tiga hal yang kekal yang harus kita jaga di hati adalah iman, pengharapan dan kasih. Iblis selalu berusaha mencuri dan membunuh.

Bertekun dalam iman

Di akhir zaman iblis akan berusaha memadamkan iman. Tuhan bertanya, jika Anak Manusia datang ke bumi, adakah Ia mendapati iman di bumi? Alkitab menyebutkan, diakhir zaman kasih akan menjadi dingin, banyak orang jadi mati rasa , egois dan cinta uang. Bencana dan kejahatan yang ditimbulkan iblis membanjiri manusia supaya jadi putus asa dan mencari pelarian meninggalkan Tuhan. Angka bunuh diri meningkat di beberapa tempat ketika masa Covid oleh karena bosan/jenuh dan perasaan yang tertekan yang sangat berkepanjangan. Dalam situasi demikian, pikiran dijejali sampah dan dipaksa membayangkan konsekwensi buruk, menjadi takut dan khawatir akan hal yang belum terjadi, dan pengharapan menjadi tertindas, sampai putus harapan.

Namun kita adalah anak-anak Allah yang berbeda. Kita yang mengenalNya dengan intim dan fokus kepada Tuhan Yesus selalu bisa melihat kebaikan Tuhan di tengah situasi yang buruk. Selalu ada pengharapan pasti yang bisa diandalkan. Pasti ada campur tangan Tuhan dan penggenapan janjiNya. Telah terbukti bahwa Allah berkarya untuk membuat menjadi baik, apa yang buruk yang terjadi atas diri kita. Apa yang dirancang buruk oleh iblis, dibalikkan Tuhan jadi kebaikan.

Roma 8:28

"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Cara pandang (paradigma) mata yang diterangi kebenaran firman dan terang pencerahan Roh Kudus akan melihat kebenaran dalam 2 Korintus 4: 17-18.

Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Penderitaan identik dengan proses kemuliaan. Jadi karena destini Illahi kita adalah dipermuliakan bersama Kristus, dan kita dibentuk ulang jadi serupa dengan Kristus dalam kemuliaan yang semakin besar, maka penderitaan yang kelihatan mata jasmani, sesungguhnya adalah proses kemuliaan untuk menjadi sempurna serupa dengan Kristus.

Karena itu mari fokus kepada yang kekal, yang tidak kelihatan mata.

Surga itu kekal, kasih setia Allah, kuasa Allah, anugerah Allah, itu tidak kelihatan mata jasmani, namun nyata dan memenuhi hidup kita untuk menjadikan layak diangkat ke dalam kemuliaan saat Yesus datang kembali jadi Raja segala raja.

Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. (2 Korintus 4:16-18)