Saksi, bukan sakti

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 28 Juli 2021 21.02 oleh Jaen (bicara | kontrib) (Baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Kisah Para Rasul 1:8

Pendahuluan

Tuhan Yesus pasti datang kembali. Itulah sebabnya Dia memberikan Amanat Agung. Tuhan Yesus mau agar semua orang percaya melaksanakannya. Sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga, Dia memberikan pesan yang terakhir pada murid-murid-Nya termasuk kita semua, yaitu menjadi saksi-Nya.

Kata ”saksi” dalam Bahasa Yunani, menggunakan kata dasar "marturia", yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai witness (saksi). Seorang witness (saksi) memiliki fungsi: mencerminkan, memberikan kesaksian sebuah peristiwa (incident) atau pengalaman (experience). Menjadi saksi Yesus berarti memberitakan peristiwa yang dialami bersama dengan-Nya, sebuah proses kehidupan yang mencerminkan karakteristik Yesus Kristus dan juga memberitakan peristiwa mengenai Yesus Kristus (karya kelahiran, pelayanan, kematian, kebangkitan, kenaikan, dan janji kedatangan-Nya), serta pengalaman hidup di dalam iman kepada Yesus Kristus kepada semua orang yang belum mengenal dan percaya kepada-Nya.

Isi dan sharing

Bagaimana orang percaya dapat menjadi saksi Yesus yang efektif?

  1. Memiliki kuasa yang diberikan oleh Roh Kudus (Kisah Rasul 1:8)
  2. Kata “kuasa” dalam Kisah 1:8 ditulis dalam bahasa Yunani "dunamos" yang artinya power, ability, capability. Para murid mendapatkan kuasa dari pribadi yang berotoritas yaitu Roh Kudus. Dengan demikian, Penginjilan bergerak karena kuasa Allah, kuasa tersebut memberikan hikmat, kemampuan, keberanian, kreatifitas dan semangat untuk penginjilan. Sehingga orang Kristen tidak mudah putus asa dan menyerah dalam melaksanakan pemberitaan Injil, menyelesaikan amanat agung. Allah yang mulia memberikan kuasa bagi orang yang dipilih-Nya, untuk bersaksi bagi kemuliaan-Nya.

  3. Memiliki kesediaan untuk diutus (Roma 10:14)
  4. Jika Allah memberikan kemampuan untuk menjadi saksi, maka sesungguhnya orang Kristen tidak memiliki alasan untuk menolak menjadi saksi di mana saja. Orang Kristen harus siap bersaksi dalam segala keadaan dan di mana saja berada (2 Timotius 4:2). Menjadi saksi Yesus adalah tanggung jawab setiap orang yang percaya kepada-Nya. Kuasa yang diberikan Roh Kudus adalah dasar untuk menjadi saksi.

  5. Memiliki kesetiaan sampai akhir (Wahyu 2:10)
  6. Janji Tuhan Yesus dalam Matius 28:20 adalah bahwa Ia menyertai kita hingga akhir zaman. Pemberitaan Injil harus terus dilakukan hingga sampai akhir zaman. Pemberitaan ini bukan hanya melihat sisi geografis, tetapi juga sisi historis. Kita sedang meneruskan pelayanan para rasul dalam memberitakan Injil. Biarlah kita juga bergantung mutlak kepada kuasa Tuhan melalui Roh Kudus-Nya. Kita percaya bahwa Dia senantiasa berjalan di depan kita semua. Karenanya, mari berjalan di dalam ketaatan mengikuti pimpinan-Nya. Kita jugalah saksi-saksi itu dan kita perlu kuasa dari Roh Kudus untuk menjadi saksi yang tekun, giat, tulus dan taat kepada Allah sampai akhir.

Kesaksian

Kendala-kendala apa saja yang Anda alami saat bersaksi?

Kesimpulan dan saling mendoakan

Mahkota kemuliaan tersedia bagi orang yang memenangkan jiwa.