Apakah kebangkitan Yesus hoax?

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 22 November 2022 17.28 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "↵| illustration16x9= Background_2021_The_Year_of_Integrity.jpg<!--MorningDevotion.jpg-->↵↵" menjadi "| illustration16x9= Renungan Khusus 2019.jpg | illustration1x1= Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | illustrationA5= ")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Renungan Khusus 2019.jpgRenungan Khusus 2019-1x1.jpg
Renungan khusus
Tanggal11 April 2021
PenulisPdp Rudy Limuria, MA, CFP
Voice of PentecostVoice of Pentecost 39 (Joseph El Timotius Jr)
Sebelumnya
Selanjutnya

Jika berbicara hari kelahiran, maka ada banyak nabi dan tokoh agama yang memiliki hari kelahiran. Demikian juga hari kematian, semua orang di atas muka bumi ini memiliki hari kelahiran dan hari kematiannya. Tetapi jika bicara mengenai hari kebangkitan, hanya Yesus yang mempunyai hari kebangkitan dan kehidupan kekal. Oleh sebab itu inilah yang membedakan Yesus dengan tokoh agama lainnya.

Kebangkitan Yesus adalah kekuatan bagi orang Kristen

Paskah merupakan moment yang paling penting untuk semua orang percaya yakni memperingati peristiwa Tuhan Yesus mati disalib pada hari Jumat Agung dan bangkit di hari yang ketiga.

Kebangkitan-Nya adalah kekuatan utama iman Kristen. Tanpa itu, kehidupan orang yang percaya kepada Yesus tidak mempunyai kuasa. Iblis ingin mematahkan iman kita dengan memutarbalikkan fakta kebangkitan-Nya. Jika Yesus ternyata tidak bangkit dan hanya berita HOAX, maka Yesus sama seperti manusia biasa. Dia bukan Tuhan dan tidak bisa memberikan keselamatan kekal bagi yang percaya kepada-Nya. Iman percaya kita menjadi sia-sia. Hal ini bisa terlihat dari ayat di bawah ini:

Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia." (1 Korintus 15:17-21)

Apakah tubuh Yesus bangkit atau dicuri?

Hal “kebangkitan” ini merupakan point yang sering diserang iblis melalui ajaran-ajaran sesat atau orang-orang yang mau menggugurkan iman percaya kepada Yesus. Sejak semula banyak orang ingin menutupi kenyataan tentang "kebangkitan Kristus" dengan membuat teori yang disebut "Conspiracy Theory” (Teori Konspirasi/Persekongkolan). Teori ini mengatakan bahwa para murid bersekongkol untuk menciptakan kisah bohong mengenai kematian dan kebangkitan Yesus. Orang-orang yang tidak mengakui kebangkitan Yesus membuat cerita bahwa murid-murid telah mencuri mayat Yesus, sehingga kubur-Nya ditemukan oleh para wanita dalam keadaan kosong. HOAX itu dipercaya sampai sekarang. Pertanyaannya yang banyak beredar di luar sana adalah apakah Yesus sungguh bangkit dari kubur? Benarkah murid-murid Yesus yang telah mencuri tubuh Yesus agar dikira bangkit? Apa dampak kematian dan kebangkitan Yesus bagi hidup manusia?

Sebuah survey yang dilakukan terhadap 2.010 orang pada tahun 2017 di Inggris oleh BBC, menyimpulkan bahwa seperempat dari mereka yang menyatakan dirinya Kristen tidak percaya akan kebangkitan Yesus. (www.bbc.com “Resurrection did not happen says quarter of Christian, di akses 25 Feb 2021).

Inilah fakta kebangkitan Yesus secara historis

Kita mempercayai kebangkitan-Nya dan menjadi saksi-Nya bukan hanya secara pengalaman pribadi tetapi juga karena bukti-bukti sejarah. Pengalaman pribadi artinya kita bisa merasakan bahwa Dia hadir dan memberikan damai sejahtera ketika kita memuji dan menyembah-Nya. Dia adalah Allah Immanuel. Bahkan kita juga bisa merasakan mujizat pertolongan-Nya dalam situasi yang sangat kritis entah dalam keadaan sakit, masalah keluarga, dalam pergumulan dan pelayanan. Namun bukti-bukti sejarah juga telah disingkapkan secara meyakinkan.

William Lane Craig PhD dan Gary Habermas PhD; dua orang apologet Kristen (ahli dalam mempertahankan iman Kekristenan berdasarkan fakta-fakta sejarah dan logika) telah menyelidiki berbagai fakta dan perdebatan tentang kebangkitan Yesus selama kurang lebih 30 tahun dan menyodorkan fakta-fakta yang dapat diterima dan diakui oleh para ahli sejarah, ateis, skeptik, dan bahkan rabi terkenal Yahudi, Pinchas Lapide. Mereka menemukan sedikitnya ada 12 fakta historis mengenai kebangkitan Kristus (Christian Apologetics Biola University, Evidence for the Resurrection, by Dr. Craig Hazen). Dalam Artikel ini kita akan bahas hanya 5 fakta yang menyatakan bahwa isi dari teori konspirasi tersebut tidak benar:

  1. Fakta pertama: Para wanita menjadi saksi hidup
  2. Mengapa justru para wanita (yaitu Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, dan lain-lain) yang pertama-tama menemukan kubur kosong dan menjadi saksi hidup? Padahal wanita menurut tradisi Yahudi pada abad pertama, bukan merupakan saksi yang bisa diakui (sah secara hukum) oleh masyarakat di mana laki-lakilah selalu yang menjadi utama (Patriarch). Dianggap tidak kredibel. (Did Jesus Rise From the Dead, William Lane Craig PhD, hal 2627). Jika memang benar bahwa kebangkitan Yesus itu adalah rekayasa persekongkolan, maka murid-murid harusnya memberitakan bahwa saksi pertama yang menemukan kubur Yesus kosong adalah sumber yang sangat bisa dipercayai yaitu murid-murid (laki-laki). Namun kenyataannya tidak seperti itu. Jadi dari sini bisa terlihat bahwa kebangkitan Yesus memang bukan suatu rekayasa. Markus menulis apa adanya. Memang para wanita-lah yang pertama kali menemukan bahwa jasad Yesus sudah tidak ada lagi di tempatnya (Markus 16:1-8).

  3. Fakta kedua: Kubur Yesus dijaga ketat oleh para prajurit
  4. Bagaimana mungkin, semua penjaga yaitu prajurit Romawi di sekitar kubur Yesus bisa terlelap tidur dan tidak melihat murid-murid mencuri jasad Yesus? Bagi prajurit Romawi kelalaian dalam tugas penting itu bisa diancam dengan hukuman mati. Jadi mereka pasti berjaga-jaga. Dan mengapa prajurit-prajurit itu tidak dijatuhi hukuman oleh komandannya? (Matius 27:62-66). Karena mereka memang terbukti telah menjaga kubur itu dengan ketat dan Yesus memang benar bangkit dan tidak ada yang mencurinya.

  5. Fakta ketiga: Imam-imam kepala justru merekayasa kebohongan
  6. Fakta saat itu yang terjadi adalah imam-imam kepala, yang merupakan mahkamah agama dengan pemimpinnya yaitu Imam Kayafas, mereka sendirilah yang menyuruh para penjaga membuat cerita bahwa murid-murid telah mencuri jasad Yesus. Para prajurit menurutinya karena mereka disogok dengan sejumlah besar uang. Ini bukti imam-iman kepala tidak menyangkali bahwa kubur itu kosong, jasad Yesus tidak ada lagi, walaupun kuburnya ditutup rapat dan ada penjaganya (Matius 28:11-15).

  7. Fakta keempat: Murid-murid sedang dalam kondisi ketakutan
  8. Bagaimana mungkin murid-murid yang sedang dalam ketakutan dan hilang pengharapan namun berani mencuri jasad Yesus? Justru mereka sedang menanti-nantikan apakah betul yang dikatakan gurunya, bahwa Ia akan bangkit di hari ketiga dan menjadi Mesias. Faktanya mereka semua akhirnya menjadi pemberita kebangkitan Yesus dengan berani, yakin, dan rela mati sebagai martir. Mustahil ada orang di dunia yang berani mati demi suatu kebohongan belaka (Markus 14:50; Lukas 22:54-62; Yohanes 20:19; Kisah 2:41).

  9. Fakta kelima: Bertobatnya Saulus, dari pembunuh umat Tuhan jadi pelayan Tuhan
  10. Bagaimana mungkin Saulus yang merupakan seorang rabi Farisi yang amat dihormati oleh kaum Yahudi dan yang telah memimpin gerakan untuk membunuh umat Kristen pada jaman itu rela meninggalkan posisinya dan menjadi seorang misionaris untuk mengabarkan Injil Kristus? Saulus yang menjadi Paulus bahkan rela mengalami penganiayaan, ditindas, bahkan dipenjarakan demi mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan akhirnya dia mati sebagai martir. (1 Korintus 9:1)

Sebenarnya masih banyak lagi fakta yang mengkonfirmasi kebenaran akan kebangkitan Yesus. Teori persekongkolan yang menyatakan Yesus telah dicuri oleh murid-murid-Nya, pada akhirnya sudah tidak diterima lagi oleh para ahli sejarah dan kaum ateis. Justru teori konspirasi inilah yang terbukti HOAX alias hanya isapan jempol belaka.

Fakta bahwa Yesus telah bangkit dari kematian, membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan. Jika Dia adalah Tuhan maka apa saja yang dikatakan-Nya di dalam Alkitab adalah mutlak benar. Kuasa, kehidupan dan kekekalan hanya ada di dalam Dia. Yesus telah menebus dosa kita dan mengalahkan maut. SEBAB DIA HIDUP, kita pun memperoleh hidup yang kekal serta segala kelimpahan-Nya. (RL)