Mengampuni

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 9 Februari 2021 14.29 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
Lompat ke: navigasi, cari

"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!" (Mazmur 32:1)

Pendahuluan

Wanita Allah yang dikasihi Tuhan hampir semua orang mengatakan bahwa memberikan pengampunan kepada orang lain yang bersalah kepada kita adalah pekerjaan yang sulit untuk dilakukan. Banyak orang berkata, "Aku tidak memaafkan dia, hatiku sudah terlanjur sakit. Mengampuni? Kok enak, dia sudah berbuat jahat dan menyakiti aku." Harus kita akui bahwa hal mengampuni ini memang hal yang tidak mudah untuk dilakukan, meskipun orang yang menyakiti dan berbuat jahat kepada kita adalah orang-orang terdekat atau orang yang kita kasihi: sahabat, suami, istri, rekan sepelayanan, rekan kerja dan lain-lain. Rasa sakit karena dikhianati masih membekas begitu dalam di hati kita.

Firman Tuhan mengajar kita untuk memberi pengampunan kepada orang yang telah melukai kita. Kita sering berkata, "Oke saya maafkan kesalahannya, tapi jangan harap saya mau ketemu dia lagi." Namun Alkitab menyatakan bahwa kita harus memberi pengampunan kepada orang lain tidak hanya sekali, dua kali, atau sampai tujuh kali.

"Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." (Matius 18:22)

Tidak peduli betapa dalam luka yang telah mereka tancapkan di hati kita, tugas kita tetaplah memberikan pengampunan. Wanita Allah ingat saat ini kita telah memasuki Tahun yang baru, sesuai Tuntunan Tuhan dari Bapak rohani kita bahwa Tahun 2021 merupakan Tahun Integritas artinya orang yang dapat mengampuni dan melupakan adalah orang yang memiliki Integritas di mata Tuhan.

Isi

Mengapa pentingnya kita harus mengampuni?

  1. Dia terlebih dahulu mengampuni dosa-dosa kita (1 Petrus 1:18-19)
  2. Karena dosa-dosa kita telah diampuni oleh Tuhan Yesus melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Sebesar apa pun dosa atau pelanggaran yang telah kita perbuat, darah Yesus selalu menyucikan kita ketika kita mau datang kepada Tuhan dan bertobat. Firman-Nya, "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."

  3. Bukti bahwa kita pelaku Firman Tuhan (Yakobus 1:22)
  4. Menjadi Pelaku Firman Tuhan dalam keadaan yang sulit seperti halnya saat kita dikecewakan dikhianati oleh orang yang paling dekat dengan kita dan kemudian harus mengampuni seperti kata firman Tuhan memanglah tidak mudah dibutuhkan kerelaan dan kerendahan hati serta pertolongan dari Tuhan.

  5. Ciri dari orang yang dewasa rohani (1 Korintus 3:3)
  6. Orang yang dewasa rohani tidaklah diukur dari pelayanannya ataupun lamanya seseorang menjadi Kristen. Namun salah satu ciri dari orang dewasa Rohani saat dia mampu dan mau mengampuni kesalahan orang lain meskipun rugi dan bodoh menurut pandangan orang lain namun di mata Tuhan kita adalah orang yang Dewasa secara rohani.

Kesimpulan

Tuhan memperhitungkan segala sesuatu yang kita lakukan dengan tulus dan benar, meskipun orang lain tidak melihatnya.

Tuhan Yesus memberkati.

Catatan

COOL Wanita Februari 2021: