Hidup sebagai Saksi-Saksi Kristus

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
RK.jpgRK.jpg
Renungan khusus
Tanggal27 Agustus 2012
Sebelumnya
Selanjutnya

Sebagai umat Tuhan, sering kali kita melalaikan tugas kita yang paling penting. Kita berpikir bahwa apabila telah terlibat dalam berbagai pelayanan di gereja itu sudah cukup. Padahal ada suatu tugas yang sangat mendasar yang harus kita lakukan, yakni pergi menjadi saksi Kristus, yaitu:

  • Menyaksikan kepada banyak orang, apa yang sudah Yesus perbuat terhadap diri kita.
  • Menyaksikan Karya dan Kasih Kristus kepada orang-orang yang berada di luar gereja.

Hari-hari ini Gembala Pembina, melalui Pastor Message selalu mengingatkan kepada kita gereja-Nya bahwa kita harus menjadi saksi-saksi Allah di mana pun gereja-Nya berada. Karena menjadi saksi Kristus adalah kehidupan gereja dan gaya hidup orang percaya dan menjadi saksi Kristus bukan pilihan tetapi keharusan.

Enam ciri seorang saksi Kristus

#1 Hidup dalam teladan Kristus

"Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya." (1 Petrus 2:21)

"Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6)

Hidup menjadi pengikut Kristus identik dengan menjadi ciptaan baru di dalam Kristus. Itulah sebabnya, hampir setiap hari kita diperhadapkan dengan berbagai tantangan rohani yang berusaha menyeret kita kepada kehidupan lama kita, yaitu mengikuti hawa nafsu dan dosa. Namun Petrus mengingatkan kita, bahwa Yesus Kristus tidak saja menjadi Penebus serta Juruselamat hidup kita, tetapi juga Pemberi teladan bagaimana kita menjalani kehidupan yang baru di dalam Dia.

Pertama, "mengikuti jejak" Kristus berarti kita meneladani bagaimana Kristus telah hidup. Jika kita membaca berbagai kesaksian di seluruh kitab Injil, maka kita akan mengetahui, bahwa Ia sangat dekat dan taat kepada Bapa-Nya. Apa yang menjadi tujuan-Nya datang di dunia, dikerjakan-Nya sesuai rencana Bapa. Ia hidup dalam kebenaran dan kekudusan, sekali pun Iblis berusaha menjatuhkan-Nya dengan berbagai cara. Kesetiaan-Nya terhadap firman-Nya telah memberikan kepada kita pencerahan, bahwa sesungguhnya kemenangan kita atas dosa dan tipu daya Iblis dapat diraih dengan bersandar pada firman-Nya. Demikian pula kasih-Nya terhadap para lawan-Nya, membuat kita tidak bisa membanggakan diri, sebab kita pun (dulu) adalah orang-orang yang memusuhi-Nya, namun sekarang dikasihi-Nya. Jejak-jejak inilah yang membuat orang Kristen 'perdana' begitu kuat di dalam menghadapi tantangan hidup lawan-lawan mereka, sebab mereka mengikuti jejak Kristus.

Kedua, "mengikuti jejak" Kristus adalah identitas orang Kristen. Orang Kristen tidak bisa disebut "Kristen" jika tidak mengikuti jejak Kristus, sebab kata "Kristen" itu sendiri berarti "pengikut Kristus." Maka, menjadi Kristen berarti menjadi orang yang hidupnya mengikuti teladan Kristus. Ini berarti, mengikuti sikap Kristus atas diri-Nya sendiri, dunia ini dan Allah Bapa, wajib menjadi sikap kita. Marilah kita menjadi orang-orang Kristen yang hidup mengikuti jejak Kristus.

#2 Hidup intim dengan Tuhan

Tujuan kita diselamatkan adalah untuk mengembalikan hubungan kita yang sudah hilang, menjadi intim kembali dengan Bapa kita. Melalui salib Kristus, hal-hal yang selama ini menghalangi hubungan kita dengan Bapa dihapuskan. Sebagai orang percaya, kita kembali kepada Allah dan berpaling dari dosa-dosa kita. Dia datang ke dalam hidup kita dan memulai hubungan yang baru dengan kita dalam kasih-Nya. Allah benar-benar ada di dalam hati setiap orang Kristen sejati. (Yohanes 14:23; Wahyu 3:20; 2 Korintus 13:5).

"Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran." (Roma 8:9-10)

Manusia sangat berharga di mata Allah, dirindukan oleh Allah untuk memiliki hubungan intim dengan Dia. Allah ingin kita membina persahabatan yang erat dengan Dia. Tuhan ingin agar kita banyak menghabiskan waktu dengan Dia, berkomunikasi dan bersekutu dengan Dia, mengikuti Dia dan Dia akan memberi makna dan tujuan pada hidup kita.

Setiap orang harus menyadari bahwa kita sangat perlu untuk mendengarkan suara Tuhan, karena hal itu adalah bagian yang paling penting dalam membina hubungan kita dengan Allah. Dengan membina komunikasi dengan berdoa; maka di mana pun kita berada dan bagaimana pun hidup kita, Dia akan senantiasa memimpin kita.

Iman dan kasih kita kepada Allah membawa kita untuk:

  • lebih mengenali dan merasakan hadirat-Nya,
  • berani berbicara dengan Dia,
  • mendengarkan suara-Nya.

Ini adalah doa; pernyataan rasa syukur kita, kasih kita, pengharapan kita, dan kita menerima jawaban doa, jaminan dan bimbingan, damai sejahtera, kekuatan dan kuasa, pewahyuan tentang siapa Dia dan apa kehendak-Nya. (Matius 7:7-8; Yohanes 16:13; Efesus 1:17-18)

Doa adalah wujud komunikasi dengan Allah. Melalui doa kita mengalami hubungan dengan Allah. Kualitas doa kita dengan demikian juga ditentukan oleh kualitas hubungan kita dengan Dia.

#3 Fokus kepada perkara yang di atas

"Perkara yang di atas" menunjuk kepada hal-hal yang Ilahi; yang sifatnya memuliakan Tuhan. Hal-hal yang berkenan kepada Allah, hal-hal yang membawa berkat bagi banyak orang dan hal-hal yang tidak merugikan orang lain. Itu adalah maksud dari fokus pada perkara-perkara di atas. Kebiasaan hidup seperti inilah yang selalu menonjol dari mereka yang telah dapat menjadi saksi Kristus. Manusia yang mau memikirkan perkara yang di atas adalah manusia yang mampu menyangkal diri. Mengatakan "tidak" terhadap kemanjaan, kenyamanan dan keinginan diri sendiri yang dapat menjadi penghalang terhadap penerapan "perkara yang di atas".

  • Menanggalkan egoisme dan egosentrisme di segala aspek kehidupan
  • Memikirkan segala sesuatu yang berguna bagi pekerjaan Tuhan dan menanggalkan keinginan duniawi

Karena orang yang memikirkan perkara yang di atas, mau tidak mau bertentangan dengan pola pikir duniawi. Ia harus hidup untuk melakukan kehendak Tuhan dan bukan bagi diri sendiri. Kondisi ini akan memampukan setiap orang percaya menjadi saksi Kristus.

#4 Telah mengalami kasih Kristus

Ciri khas dari seorang saksi adalah dia sudah mengalami sesuatu hal yang telah terjadi. Sebagai orang Kristen tentunya kita pernah mengalami pengalaman hidup bersama Tuhan Yesus, mungkin kita mengalami kesembuhan, pemulihan, terobosan-terobosan, mujizat bahkan juga hal-hal yang tidak pernah kita lihat, tidak pernah kita dengar, semua itu adalah kasih Kristus terhadap kita semua dan kita sudah mengalaminya.

#5 Hidup di dalam kasih

"Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran." (Kolose 3:12)

Kasih adalah bagian paling penting di dalam kehidupan manusia, sebab apabila kita telah mengalami kasih Kristus, maka sudah seharusnya kita membagikan kasih itu kepada saudara-saudara kita, kita diajak untuk saling mengasihi. Mengasihi yang diajarkan Tuhan juga bukan sebuah kasih yang karena orang lain mengasihi kita saja, tetapi kita memberikan kasih yang lebih daripada itu; yaitu kita mengasihi juga orang yang tidak mengasihi kita.

Mengasihi orang yang membenci adalah hal yang tidak mudah, namun jika kita mampu melakukannya, maka kita adalah orang yang berbeda dengan orang yang tidak mengenal Kristus. Kasih mampu membuat kita melakukan apa yang tidak mungkin kita lakukan sebelumnya. Allah mengajarkan kita untuk menanggalkan cara hidup kita yang lama dan menjadi manusia baru di dalam Kristus, dan saat ini marilah kita hidup di dalam hidup yang diperbaharui yaitu hidup di dalam kasih, sebab Allah sendirilah kasih itu. Mengasihi sesama adalah wujud kasih kita kepada Allah.

#6 Mengekspresikan gaya hidup yang baru

"Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;" (Kolose 3:9-10)

Seorang saksi Kristus adalah seorang yang sudah mengalami perubahan dari manusia lama menjadi manusia baru ; dan perubahan itu terwujud dalam perubahan gaya hidup nya juga. (2 Korintus 5:17)

Rasul Paulus menekankan tentang masalah gaya hidup sebagai orang Kristen dalam Efesus 5:15 "... Perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, ..."

Sehingga hidup kita sebagai orang-orang Kristen bukan hidup yang sembarangan, bukan hidup yang ala kadarnya, melainkan hidup yang sesuai dengan Kristus, berpadanan dengan Firman Tuhan, sehingga melalui kehidupan kita banyak orang melihat menjadi takut, lalu percaya kepada Yesus Tuhan.

Sumber

  • [IFP] (02 September 2012). "Renungan Khusus". Warta Jemaat. GBI Jalan Gatot Subroto. Diakses pada 06 September 2012.