Penuai yang berkualitas

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Markus 1:16-17)

Pendahuluan

Panggilan yang pertama kepada para murid ialah agar mereka mengikut Yesus serta mengenal Dia secara pribadi (Filipi 3:8-10). Sebagai akibat dari persekutuan ini, mereka harus memimpin orang lain agar mereka mengenal Yesus dan diselamatkan. Orang bijaksana, sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian Lama, adalah orang saleh. Mereka menunjukkan hikmat mereka bukan hanya dengan cara hidup mereka, tetapi dengan efek kehidupan dan kesaksian mereka, karena mereka menuntun banyak orang kepada hidup yang benar. Cahaya mereka berarti bahwa mereka akan diubah, dan kemuliaan Allah akan terpancar di dalam dan melalui mereka. Inilah ciri yang harus dimiliki oleh penuai berkulitas.

Isi dan sharing

Apa yang menjadi penghambat seseorang menjadi penuai yang berkualitas?

  1. Egois
  2. Egois artinya mementingkan diri sendiri,sudah tidak perduli lagi dengan orang lain, inilah yang menjadi penghambat seseorang tidak bisa menjadi penuai berkualitas. Hidupnya hanya berpusatkan pada dirinya. Untuk menjadi seorang penuai berkualitas dibutuhkan kepedulian, maka kualitas itu akan muncul didalam hidup kita. Sudahkah Anda perduli dengan orang lain hari ini? (Sharingkan)
  3. Tidak menjadi teladan
  4. Suka atau tidak suka hidup kita harus menjadi teladan buat orang disekitar kita, seorang penuai berkualitas tidak takut hidupnya dijadikan contoh teladan. Mengapa kita selalu takut untuk menjadi teladan? Salah satunya kita takut dikatakan “sok rohani“. Menjadi orang Kristen yang rohani itu harus, karena jika kita tidak rohani artinya kita tidak hidup sungguh-sungguh didalam Tuhan. Keteladanan sangat dibutuhkan, karena kualitas itu akan muncul ketika kita menjadi teladan, misalkan dalam hal Saat Teduh. Kita mungkin dulunya jarang saat Teduh tetapi ketika kita mau menjadi teladan akhirnya kita “dipaksa“ untuk melakukan Saat Teduh secara pribadi. Sudahkah Anda menjadi teladan hari ini?
  5. Tidak memiliki sikap yang dewasa
  6. Seorang penuai harus memiliki sikap yang dewasa terutama dalam hal kerohanian dan cara berpikir karena mereka akan menuntun banyak orang kepada hidup yang benar. Jika seorang penuai berkualitas tidak dewasa dalam berpikir dan hal kerohanian, bagaimana dia dapat membawa orang lain semakin dekat dengan Tuhan. Kedwasaan adalah sebuah proses, bukan sebuah hasil yang didapat dalam satu malam saja, untuk menjadi dewasa itu pilihan. Kedewasaan tidak ditentukan oleh jabatan, lama pelayanan ataupun usia. Kedewasaan ditentukan bagaimana ketika menghadapi situasi-situasi yang sulit, tapi kita tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi yang ada. Dimulai dari keteladanan maka kita akan menjadi penuai berkualitas yang dewasa.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Siapkah Anda menjadi penuai berkualitas? Singkirkan segala penghambat didalam hidup kita, belajar untuk mulai perduli, mau menjadi teladan, dan miliki sikap yang dewasa di dalam Tuhan Yesus. Tuhan memberkati.

Panggilan yang pertama kepada para murid ialah agar mereka mengikut Yesus serta mengenal Dia secara pribadi (Filipi 3:8-10). Sebagai akibat dari persekutuan ini, mereka harus memimpin orang lain agar mereka mengenal Yesus dan diselamatkan.