Menjadi hamba Tuhan yang sungguh-sungguh (Pdt Andi Yosef Panggabean, MA)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

... sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan... Maria bukan hamba Tuhan yang seadanya, tapi hamba Tuhan yang sungguh-sungguh.

Lukas 1:26-27, 38 (Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus),

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Maria mengatakan bahwa dirinya adalah hamba Tuhan. Pertanyaannya, apakah Maria adalah lulusan Sekolah Tinggi Teologi? Punya gelar MTh, STh, MMin, DMin, Pdp, Pdm, Pdt? Maria tidak punya gelar! Bahkan perempuan Yahudi pada masa itu cuma sekedar pelengkap pria: dilahirkan, lalu menikah, lalu melahirkan anak-anak. Hanya sebagai pelengkap pria saja. Tapi lihat, sekalipun Maria tidak punya gelar apapun, dia berkata, sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan. Ini kabar baik untuk kita semuanya, kita semua adalah hamba Tuhan!

Tapi akhir zaman ini banyak hamba Tuhan jadi-jadian. Saya pernah baca sebuah buku ringan menulis joke tentang lima tipe hamba Tuhan menurut kitab-kitab Musa. Yang pertama, hamba Tuhan tipe Kejadian alias hamba Tuhan jadi-jadian, sebenarnya tidak punya karunia hamba Tuhan, tapi ikut-ikutan jadi hamba Tuhan. Lalu tipe Keluaran, keluaran sekolah teologi, yang saking terlalu pintar, saya malah bingung kalau dia khotbah. Yang ketiga Imamat, tipe hamba Tuhan keturunan, yang walau tidak punya karunia hamba Tuhan, tapi karena opanya pendeta, papanya pendeta, dia ikutan jadi pendeta, supaya harta gereja tidak ke mana-mana. Yang keempat, hamba Tuhan tipe Bilangan, ini hamba Tuhan yang suka tanya bilangan melulu: berapa jemaat yang hadir--kalau sedikit tidak mau diundang, berapa "amplop"-nya--kalau kecil tidak mau datang. Terakhir, hamba Tuhan tipe Ulangan, yang kalau bicara sukanya mengulang-ulang terus.

Tapi kita lihat Maria, dia berkata, sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan. Lihat, Maria itu bukan hamba Tuhan yang seadanya, tapi hamba Tuhan yang sungguh-sungguh.

Bagaimana ciri-ciri hamba Tuhan yang sungguh-sungguh itu?

  1. Hidup kudus di hadapan Tuhan
  2. Karunia dari Tuhan
  3. Disertai oleh Tuhan
  4. Dipenuhi oleh Roh Kudus
  5. Diselaputi oleh Tuhan
  6. Tidak ada yang mustahil
  7. Penurut-penurut Tuhan

Hidup kudus di hadapan Tuhan

Lukas 1:27, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Perawan dalam ayat ini adalah Almah. Almah tidak berbicara sekedar keperawanan, tetapi juga hidup kudus di hadapan Tuhan. Tanpa kekudusan kita tidak pernah bisa melihat Tuhan.

Mungkin ada yang berkata, kan setiap orang pasti ada dosanya. Kunci untuk menjadi kudus, kita harus menerima Sang Maha Kudus dalam hidup kita. Yesus Kristus Tuhan harus masuk dalam hidup kita. Kesimpulannya, kalau kita mau jadi hamba Tuhan, kita harus menerima Yesus Tuhan, lahir baru.

Hamba Tuhan kalau tidak lahir baru dan tidak pernah menerima Yesus, akan terjebak dalam polemik hamba Tuhan atau hamba hantu. Kita tidak mungkin bercerita tentang Yesus tanpa mengenal Yesus itu sendiri.

Karunia dari Tuhan

Hamba Tuhan yang sungguh-sungguh itu menyadari bahwa menjadi hamba Tuhan itu adalah karunia dari Tuhan.

Lukas 1:28a, Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

Jabatan hamba Tuhan tidak semata-mata tidak ditunjuk oleh Ketua Sinode atau Gembala. Saya percaya bahwa di gereja yang strukturnya sudah rapi ini, pasti semua sudah ada jadwalnya dengan baik.

Ketika gereja menunjuk kita untuk melayani, ada kemungkinan kita menolak. Kalau tahun 2010 ini, jadilah anak-anak Tuhan yang terlibat dalam pelayanan. Jangan mau hanya jadi orang yang disuapi, yang disuapi itu adalah anak-anak. Orang dewasa justru menyuapi, memberi!

Orang yang menolak untuk pelayanan ada dua tipe:

  • merasa tidak mampu
  • menganggap kecil pelayanan itu, atau merasa pelayanan yang diberikan itu berada di bawah kemampuan dia, dengan kata lain ada kesombongan.

Ingat, upah pelayanan itu sama di Sorga, sekecil apapun pelayanan itu. Baik Saudara cuma menyediakan air minum untuk hamba Tuhan, usher, petugas mimbar, sampai yang khotbah, upahnya sama semua.

Jangan pernah menolak pelayanan!

Bagi yang belum melayani, saya yakin di gereja ini banyak yang memiliki talenta, tawarkan diri Anda untuk melayani, jangan menunggu ditawari untuk melayani.

Ingat, menjadi hamba Tuhan itu artinya dipilih oleh Tuhan pencipta langit dan bumi, jadi jangan ada yang menolak untuk melayani! Filsafat tabernakel berkata hanya hamba Tuhan yang bisa menerobos masuk ke dalam ruangan Maha Kudus!

Disertai oleh Tuhan

Lukas 1:28b, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

Ini adalah hak istimewa bagi hamba Tuhan, disertai oleh Tuhan! Kalau Tuhan menyertai Saudara, apa pun kesusahanmu pasti Tuhan tolong.

Istri saya mengidap kanker stadium 4 dan kami baru menerima kabar itu pada Agustus yang lalu. Saya menangis. Saya selama ini hanya mendengar orang lain yang kena kanker, sering mendoakan, tapi sekarang terjadi pada keluarga sendiri. Kami adalah hamba Tuhan dan sepenuhnya hanya hidup dari pelayanan. Saya berpikir harus mengeluarkan tabungan berapa malah mungkin harus menjual barang-barang untuk membiayai itu. Sekarang istri saya sudah enam kali kemo, rambutnya sudah habis. Tapi ini kesaksian saya, sampai saat ini tidak satu sen pun dari tabungan saya yang keluar dan tidak ada satu pun barang yang harus dijual untuk membiayai kemo ini.

Jangan takut, Tuhan pasti menyertai kita, dan kita pasti diberkati oleh Tuhan.

Dipenuhi oleh Roh Kudus

Lukas 1:35, Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu …

Menjadi hamba Tuhan itu akan dipenuhi oleh Roh Kudus. Kita semua harus menerima Roh Kudus dan kepenuhan Roh Kudus. Masalah bisa berbahasa roh secara langsung atau tidak langsung, itu adalah urusan Roh Kudus. Berbahasa roh itu bukan karena dipaksa atau belajar atau kursus atau ikut-ikutan!

Berbahasa roh adalah salah satu dari sembilan karunia roh. Kesembilan karunia roh ini semua berdiri sama tinggi! Bukan berarti bahasa roh itu lebih tinggi dari karunia lainnya. Semua orang harus penuh Roh Kudus, tapi masalah dia dapat karunia apa, itu adalah urusan Tuhan.

Diselaputi oleh Tuhan

Lukas 1:35, … dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Kata menaungi dalam bahasa Inggris menggunakan kata overshadow, artinya diselaputi atau diselubungi. Hamba Tuhan itu tidak bisa dipelet, disantet, atau dihipnotis. Hamba Tuhan itu diselaputi oleh Tuhan, bahkan hartamu pun diselaputi oleh Tuhan. Orang mungkin mereka-reka kejahatan terhadap engkau, tapi itu semua akan mental balik. Dalam sebuah perjalanan ziarah, ada orang yang mau menghipnotis saya, tapi saya sama sekali tidak terpengaruh.

Tidak ada yang mustahil

Lukas 1:37, Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

Hamba Tuhan yang sungguh-sungguh itu bisa berbuat apa saja karena tidak ada yang mustahil. Saya tidak pernah sekolah kedokteran, tapi kalau kita menumpangkan tangan pada orang sakit bisa sembuh. Kata Impossible (mustahil) tidak lagi menjadi mustahil, tapi kita baca I'm possible! Segala sesuatu mungkin! Tidak ada yang mustahil, karena ada Yesus ada di dalam kita.

Penurut-penurut Tuhan

Lukas 1:38, Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Jadilah penurut-penurut firman Tuhan, maka kita akan mengalami terobosan dan diberkati Tuhan. Maju terus dan jadilah hamba Tuhan yang sungguh-sungguh.