Dosa yang mendatangkan maut dan dosa yang tidak mendatangkan maut (Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

… sebab musim menuai sudah tiba. (Markus 4:29)

… sebab musim menuai sudah tiba.

Markus 4:29

Penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang sudah terjadi. Api Roh Kudus yang dahsyat dari Pentakosta Ketiga sedang turun.

Pada bulan Juli 2022 yang lalu, ketika berada di acara Pentecost Again Celebration di Azusa Street Prayer Tower, saya berkhotbah tentang lahirnya Pentakosta Ketiga, karena Pentecost Again ini adalah Pentakosta Ketiga. Di situ saya menerangkan bahwa bukan saya yang menciptakan Pentakosta Ketiga, melainkan saya yang menyimpulkan atau menyusun kepingan-kepingan atau puzzle pewahyuan yang telah Tuhan singkapkan kepada banyak hamba Tuhan. Bagian saya, Tuhan memberitahu akan terjadinya pencurahan Roh Kudus yang dahsyat di zaman ini, yang namanya adalah Pentakosta Ketiga.

Pada awal tahun 2009 Tuhan berbicara kepada saya dengan sangat serius dari Wahyu 3:11a,

Aku datang segera. Aku datang segera.

Saya gemetar dan bertanya kepada Tuhan apa yang akan Tuhan lakukan dan apa yang harus saya kerjakan. Sekitar 6 bulan kemudian baru Tuhan menjawab pertanyaan saya:

Aku akan mencurahkan roh-Ku. Aku akan mencurahkan roh-Ku.

Pada saat Tuhan mencurahkan roh-Nya, maka akan terjadi seperti yang tertulis dalam Yoel 2:28-32.

Pentakosta ketiga

Tahun 2013 Tuhan memberikan nama tentang pencurahan Roh Kudus ini sebagai Pentakosta Ketiga. Pada tahun 2013 dalam Empowered21 Asia di SICC, pesan tentang Pentakosta Ketiga ini untuk pertama kalinya dikumandangkan. Saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan berikan kepada saya pengertian tentang Pentakosta Ketiga ini.”

Kemudian Tuhan memberikan lima pengertian tentang apa yang dimaksudkan dengan Pentakosta Ketiga. Kelima pengertian itu tidak semuanya diberikan kepada saya, tetapi sebagian diberikan kepada hamba-hamba Tuhan yang lain. Dan saya diberi tugas untuk menyusun kepingan-kepingan atau puzzle dari nubuatan-nubuatan yang diberikan kepada hamba-hamba Tuhan tadi. Dan ketika digabungkan, munculah lima pengertian tentang Pentakosta Ketiga itu.

Lima pengertian tentang Pentakosta Ketiga, adalah sebagai berikut:

  1. Pentakosta Ketiga adalah Pencurahan Roh Kudus yang dahsyat di zaman ini melebihi yang terjadi di Azusa Street.
  2. Poin ini berasal dari William Seymour, orang yang dipakai Tuhan dalam Pentakosta Kedua di Azusa Street pada tahun 1906.

  3. Pentakosta Ketiga akan mengakibatkan penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kembali.
  4. Poin ini juga dari William Seymour.

  5. Pentakosta Ketiga akan membangkitkan Generasi Yeremia yaitu anak-anak muda yang dipenuhi dengan Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa, dan akan bergerak untuk memenangkan jiwa.
  6. Poin ini berasal dari Russel Evans dari Gereja Planetshakers, Melbourne.

  7. Pentakosta Ketiga lahir di Indonesia dan bergerak ke bangsa-bangsa. Gerakan ini dari Timur ke Barat dan akan kembali ke Yerusalem.
  8. Poin ini berasal dari Cindy Jacobs.

  9. Pentakosta Ketiga akan memberi kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung dan setelah itu Tuhan Yesus datang kembali.
  10. Poin ini berasal dari Tim Hill, Ketua Umum Church of God, Amerika Serikat.

Nyanyi:

Api Pentakosta menyala
Api Pentakosta menyala
Api, api, api, api, api
Api Pentakosta Ketiga

Tahun 5783 Pey Gimel

Dari tanggal 26 September 2022 sampai dengan 15 September tahun 2023, menurut kalender Ibrani kita sedang memasuki tahun 5783 atau yang disebut ‘Pey Gimel’.

Memasuki tahun 5783 ini, kita akan melihat kasih karunia yang luar biasa yang akan dicurahkan kepada mereka yang sungguh-sungguh mencari Tuhan. Namun bersamaan dengan itu akan ada pembersihan di rumah Tuhan dan penghakiman terhadap dunia ini.

Tuhan akan mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi. Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Karena itu apa yang kita katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kita bisikan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.

Bukan rahasia lagi bahwa hari-hari ini gereja Tuhan sedang dibersihkan dalam dosa keuangan dan dosa moral oleh Tuhan. Banyak hamba-hamba Tuhan yang jatuh. Hal ini harus diartikan bahwa peristiwa ini baru diungkapkan oleh Tuhan sekarang ini, sedangkan prosesnya sebenarnya sudah lama.

Nyanyi:

Jiwaku merindukan-Mu
Ya Allah yang hidup
Jiwaku haus kepada-Mu
Ya Allah yang hidup

Ku bersyukur kepada-Mu
Sumber pengharapanku
Penolongku dan Allahku
Tiada yang seperti-Mu

Coda
Tiada yang seperti-Mu
Tiada yang seperti-Mu

Hal-hal yang menyebabkan terjadinya banyak kejatuhan dari hamba-hamba Tuhan hari-hari ini, bisa diuraikan sebagai berikut:

Pengkhotbah 10:1 berkata,

Lalat yang mati menyebabkan urapan dari pembuat urapan berbau busuk; demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan.

Pengertiannya adalah; sama seperti lalat mati yang membusuk akan merusak sejumlah minyak wangi, demikian pula sedikit kebodohan dapat meniadakan dampak dari hikmat yang besar. Rencana yang bijaksana dapat dibuat, tetapi seorang yang membuat sedikit kebodohan dapat merusak seluruhnya. Rencana dalam mengikut dan melayani Tuhan yang dilakukan dengan baik, tetapi karena membuat sedikit kebodohan, akhirnya membuat hancur secara keseluruhan. Artinya tidak sampai kepada garis akhir. Tidak finishing well.

Yang dimaksudkan 'sedikit kebodohan' di sini, bisa diartikan bukan melakukan sesuatu pelanggaran yang besar, tetapi pada mulanya MENGABAIKAN hubungan mereka dengan Tuhan. Sedikit demi sedikit pengabaian itu akan merampas kasih, keintiman, kebijaksanaan dan tekad yang semula mereka miliki, sehingga membuat mereka tidak lagi setia kepada Tuhan. Dan tiba-tiba kehancuran datang. Harap digaris bawahi; jangan sampai mengabaikan hubungan dengan Tuhan!

Pengabaian apa saja yang biasanya dilakukan dalam hubungan dengan Tuhan?

  1. Doa
  2. Sejak dulu banyak orang yang mengukur kemajuan kerohanian kita dengan rutinitas waktu doa setiap hari. Tetapi hal itu tidak mengubah karakter kita. Kita bisa ber ‘saat teduh’, tetapi tanpa keintiman dengan Tuhan.

  3. Kesibukan
  4. Iblis kalau tidak bisa membuat kita menjadi jahat, maka dia akan membuat kita menjadi sibuk, semakin sibuk.

    Ada hamba Tuhan yang berkata bahwa kesibukan menghancurkan hubungan kita dengan Tuhan.

  5. Lebih senang melayani pekerjaan Tuhan daripada Hadirat Tuhan
  6. Kalau kita lebih merasa senang pada waktu kita melayani pekerjaan Tuhan daripada waktu kita berada dalam hadirat-Nya, sebenarnya kita sedang melakukan suatu kompromi, meskipun kelihatannya kualitas kerohanian kita hebat.

    Dan seiring dengan waktu, kepura-puraan akan mengikat kita dan tiba-tiba kehancuran datang.

  7. Melayani dengan rutinitas
  8. Melayani pekerjaan Tuhan, kalau sudah menjadi rutinitas tanpa ada sukacita, roh yang menyala-nyala, itu tanda bahwa kita sudah tidak berada dalam track yang benar.

    Itu artinya kita sudah tidak mengalami kasih yang semula.

Kalau kita melihat pelayan jemaat di Efesus, sebenarnya bagus sekali. Dikatakan bahwa mereka:

  • Rajin
  • Tekun
  • Tidak dapat menerima pelayan yang pura-pura
  • Sabar dan mau menderita karena nama Yesus
  • Tidak mengenal lelah
  • Membenci perbuatan pengikut Nikolaus yang juga Tuhan benci.

Pengikut Nikolaus ini mengikuti pengajaran yang berkata bahwa percabulan tidak mempengaruhi keselamatan di dalam Kristus. Hal ini bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan.

Meskipun pelayanan mereka bagus, tetapi Tuhan berkata kepada mereka:

Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Mungkin ada di antara kita yang seperti jemaat di Efesus, yang melayani Tuhan dengan bagus, tetapi tanpa kasih yang semula. Tuhan berkata:

Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukan lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Ingat Saudara, bagaimanapun bagusnya kita melayani pekerjaan Tuhan, tetapi kalau tidak didasarkan pada kasih yang semula, maka Tuhan akan berkata bahwa itu adalah kejatuhan yang dalam! Bertobat! Bertobat! Bertobat!

Nyanyi:

Jesus, Lord Jesus
Lord Jesus, You’re my first love
How I love You, oh how I love You
Jesus, Lord Jesus
Lord Jesus, You’re my first love
How I love You, oh how I love You, Lord

1 Yohanes 5:16-17 berkata,

Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut.
Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.

Dosa yang tidak mendatangkan maut itu adalah dosa yang diakui. Sedangkan dosa yang mendatangkan maut adalah dosa yang tidak diakui. Dosa yang tidak mau diakui di hadapan Tuhan akan mengeraskan hati kita. Hati yang keras lama-kelamaan tidak akan peka terhadap suara Roh Kudus dan itu ujungnya adalah maut. Tetapi kalau kita mau bertobat dan mengakui dosa kita; meskipun itu sangat berat dan sangat memalukan, maka itu tidak akan mendatangkan maut. Sebagai contoh dalam Alkitab adalah Daud.

Kisah Para Rasul 13:22b, berkata,

Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.

Di mata Tuhan, Daud adalah seorang yang berkenan di hati-Nya karena melakukan segala kehendak-Nya. Mungkin ada di antara kita yang bertanya-tanya: “Kok bisa ya… padahal Daud pernah melakukan dosa yang besar dalam peristiwa dengan Batsyeba.” Alkitab katakan setelah hubungan haram antara Daud dengan Batsyeba, yang membuat Batsyeba mengandung, Daud memutar otaknya bagaimana caranya agar hubungan ini tidak mencuat keluar. Apakah yang dilakukan oleh Daud? Dia memaksa dengan cara yang halus, agar Uria suami Batsyeba yang sedang berperang, pulang dan tidur dengan istrinya. Tetapi Uria tidak mau. Akhirnya supaya hubungan ini kelihatan halal, maka Uria harus mati, agar Daud bisa mengawini Batsyeba secara sah, bukan karena hubungan yang haram.

Wow! Rencana Daud ini luar biasa. Kita juga mungkin heran Daud yang hatinya dekat dengan Tuhan bisa berbuat bodoh. Sepertinya Tuhan tidak tahu tentang rencana ini. Kemudian Tuhan menyuruh nabi Natan untuk menegur Daud.

Di sinilah kita melihat respon Daud ketika ditegor tentang dosa yang disembunyikan itu. Daud langsung mengakui dosa yang diperbuatnya tanpa berbelat-belit. Dia minta ampun kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Dan Daud tidak menyembunyikan dosa yang memalukan untuk supaya tidak diketahui orang.

Justru kalau kita lihat dalam Mazmur 51 yang merupakan doa pengakuan dosa Daud ketika nabi Natan datang kepadanya setelah menghampiri Batsyeba. Dengan terang-terangan Daud mengakui di ayat 6:

Terhadap Engkau sajalah aku telah berbuat dosa dan melakukan apa yang Kau anggap jahat, …

Daud tidak ragu-ragu mengumumkan bahwa dia adalah seorang pembunuh. Dalam ayat 16 dia berkata,

Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, …

Sepengetahuan saya, tidak banyak orang yang seperti Daud. Banyak orang yang begitu ditegor dosanya, dia berbelat-belit, apalagi kalau orang itu mempunyai posisi yang tinggi. Dia lebih mudah untuk berbelat-belit. Dia tidak mengakui dosanya. Ingat, kalau kita melakukan seperti itu, Alkitab tadi katakan itu dosa yang mendatangkan maut. Tetapi kalau kita mengakui dosa kita meskipun itu dosa yang besar dan memalukan, justru di mata Tuhan, itu merupakan dosa yang tidak mendatangkan maut. Tidak heran kalau kita melihat kehidupan Daud, dia disebut orang yang berkenan di hati Tuhan karena dia melakukan segala kehendak Tuhan; dan yang lebih hebat lagi Alkitab katakan Yesus disebut Anak Daud.

Saya akan ingatkan kepada Saudara: Jangan menyembunyikan dosa. Sebab itu akan diungkapkan oleh Tuhan dengan cara yang tidak bisa kita mengerti. Dan yang lebih penting lagi, kalau kita mengaku dengan jujur di hadapan Tuhan meskipun dosa itu sangat memalukan, dosa itu tidak akan mendatangkan maut. Dan Tuhan berkata dosa seperti itu yang didoakan.

Seperti yang dikatakan dalam 1 Yohanes 5:16-17 tadi,

Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.

Nyanyi:

Sucikan dan kuduskan hati ini
Untuk layak menghadap hadirat-Mu
Tubuh, jiwa, rohku, kus'rahkan pada-Mu
Ku menyembah-Mu

Tinggikan nama-Mu, ya Tuhan
Mulialah nama-Mu, ya Tuhan
Tiada lain seperti Engkau, ya Allahku
Besar kuasa-Mu

Video