Kesembuhan dari luka batin (KOM 320.3)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Ia menyembuhkan orang- orang yang patah hati dan membalut luka- luka mereka.

Mazmur 147:3

Tujuan

Melengkapi peserta dengan pemahaman rohani di balik Pelayanan Kesembuhan Luka Batin.

Banyak orang kurang menyadari dan menganggap remeh hal-hal yang tidak menyenangkan yang terjadi di masa lalunya. Pengalaman masa lalu yang menyakitkan atau mengecewakan kadang-kadang hanya dianggap sebagai bagian dari kehidupan yang sudah berlalu, dan tidak berpengaruh apa-apa lagi terhadap kehidupan sekarang dan yang akan datang.

Namun ternyata seseorang tidaklah bisa berjalan, bertumbuh, berkembang, dan berbuah dengan bebas dan optimal apabila hal-hal tersebut belum dibereskan dengan tuntas.

Seringkali ia menjadi seseorang yang tidak dapat hidup dalam sukacita yang penuh, tidak bisa memiliki roh yang menyala-nyala, dan kehidupan rohaninya bertumbuh dengan lamban.

Untuk bisa berjalan dengan bebas tanpa “hambatan”, kepadanya perlu diberikan suatu pelayanan pemulihan, yang disebut sebagai Pelayanan Kesembuhan Luka Batin.

Fakta-fakta

  1. Orang yang terluka cenderung melukai hati orang lain
  2. Apa yang ada di dalam hati kita, keluar melalui ekspresi kita.

  3. Mzm 34:19 Tuhan peduli dan mau memulihkan hati yang patah dan jiwa yang remuk
  4. Pelayanan Tuhan Yesus selama tiga setengah tahun lebih dititik beratkan kepada orang-orang yang punya masalah dalam kehidupan mereka.

  5. Ams 4:23 Menjaga hati dari kepahitan akan membawa kesegaran dan pertumbuhan rohani
  6. Orang yang mengidap dan ‘memelihara’ kepahitan dalam hatinya tidak akan pernah bisa fokus kepada Tuhan, karena trauma itu akan selalu menjadi kendala dalam pertumbuhan rohaninya.

Penyebab luka batin

  1. Pengalaman yang menyakitkan
  2. Ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan dan menyakitkan seperti:

    1. Penolakan
    2. Perasaan tertolak bisa mengakibatkan timbulnya rasa tidak dibutuhkan, rasa tidak berharga, tidak layak, mengasihani diri sendiri, perasaan negatif, dan bermacam-macam rasa kebencian.

      Ada beberapa macam penolakan:

      • Mzm 139:13-15 Penolakan sejak dalam kandungan
      • Terjadi karena berbagai macam alasan dan pada berbagai kondisi kehidupan seperti:
        1. Orang tua belum siap mempunyai anak, lalu terlanjur hamil.
        2. Anak yang dikandung tidak seperti yang diinginkan orang tuanya.
        3. Kehamilan diluar nikah.
        4. Kehamilan yang terjadi karena perkosaan
        5. Keluarga kurang mampu secara ekonomi.
        6. Suami berselingkuh ketika istri sedang mengandung.
        7. Ekonomi keluarga sedang merosot saat bayi sedang dikandung ibunya, sehingga sang bayi dianggap pembawa sial.
      • Penolakan pada masa kanak-kanak
      • Bisa terjadi dalam berbagai bentuk tindakan dan sikap orang tua terhadap anak seperti:
        1. Selalu dipersalahkan.
        2. Diperlakukan tidak adil.
        3. Dibedakan dari saudara-saudara yang lain.
        4. Selalu direndahkan atau diremehkan.
        5. Dilarang mengutarakan pendapat karena dianggap anak kecil.
    3. Kurang kasih sayang
    4. Seorang anak kurang mendapat kasih sayang orang tuanya karena:
      1. Kematian orang tuanya.
      2. Keluarga yang ’broken home’.
      3. Orang tua yang terlalu sibuk.
      4. Kasih yang tidak merata dalam keluarga.
    5. ‘Dilukai’ oleh orang tua
      1. Orang tua sering ingkar janji.
      2. Orang tua tidak bertanggung jawab terhadap keluarganya.
      3. Ayah yang sering menganiaya istri di depan anak-anaknya.
      4. Orang tua terlalu keras dalam mendidik, sadis, otoriter.
    6. Pernah dikhianati
    7. Pengkhianatan yang dilakukan oleh orang-orang dekat atau orang yang dikasihi atau oleh orang yang dipercaya akan menimbulkan perasaan luka yang dalam, misalnya oleh:
      1. Suami atau istri.
      2. Saudara/teman dekat/pacar.
      3. Mitra kerja/rekan sepelayanan.
      4. Orang yang ditolong/dibantu.
      5. Orang yang dihormati (atasan/guru/pelatih/pembimbing dan lain-lain).
      6. Orang yang dikagumi (idola).
    8. Trauma masa lalu
    9. Trauma ini bisa dipergunakan oleh si jahat untuk terus melukai dan mengganggu/merusak batin/jiwa seseorang, seperti:
      1. Trauma pelecehan seksual.
      2. Trauma kecelakaan.
      3. Trauma kerusuhan/keramaian.
      4. Trauma dengan tempat gelap.
  3. Perkataan yang menyakitkan
  4. Sering kali perkataan ataupun pendapat/pandangan terhadap orang lain dapat menyebabkan timbulnya rasa sakit/luka pada hati orang yang bersangkutan, seperti:
    1. Fitnah
    2. Kata-kata yang kasar, teguran yang keras, makian, dan lain-lain
    3. Celaan, ejekan, penghinaan
    4. Gosip
    5. Membanding-bandingkan dengan orang lain
  5. Dimanjakan oleh orang tua
  6. Seringkali anak dimanja secara berlebihan karena :
    1. Ia adalah anak tunggal atau putra/putri tunggal.
    2. Ia adalah anak sulung/bungsu.
    3. Ia punya kelebihan yang cocok dengan yang diinginkan orang tua dibanding saudara-saudaranya yang lain.
    4. Janji/nazar dari orang tua.
    5. Kondisi orangtua saat anak tersebut lahir/dikandung.
  7. Serangan Roh Jahat
  8. Roh jahat mengintimidasi dan menyerang jiwa melalui pikiran, perasaan dan kehendak yang sebelumnya pernah ada/tertanam di dalam diri orang tersebut.

Akibat mengalami luka batin

Berbagai pengaruh dan akibat negatif muncul dalam kehidupan orang-orang yang mengalami luka batin, antara lain:

  1. Ams 14:30, 15:13a Gejala fisik
  2. Luka batin dapat mempengaruhi ekspresi lahiriah maupun kondisi fisik seseorang.

  3. Gejala kejiwaan
  4. Luka batin dapat berpengaruh negatif terhadap kondisi kejiwaan seseorang.

  5. 1 Yoh 4:20-21; 1 Sam 18:8-10 Gejala kerohanian
  6. Luka batin berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan rohani seseorang.

Kebenaran tentang pemulihan manusia seutuhnya

  1. 1 Tes 5:23-24 Rencana Tuhan adalah untuk memelihara tubuh, jiwa dan roh kita dengan sempurna.
  2. Ef 1:3 Roh kita dipulihkan ketika kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta mengundang Roh Kudus masuk ke dalam hati dan hidup kita.
  3. 1 Kor 15:51-52 Tubuh kita dipulihkan saat mengalami kesembuhan dari kelemahan atau sakit penyakit, namun pemulihannya yang sempurna adalah ketika diubahkan menjadi tubuh kemuliaan dan diangkat (rapture) untuk menyongsong Tuhan Yesus di awan-awan.
  4. Sedangkan jiwa kita mengalami luka, patah, hancur, kecewa; dapat dipulihkan melalui pelayanan kesembuhan luka batin.

Hal-hal yang harus dilakukan

Untuk dapat mengalami pemulihan atas luka-luka batin, kita harus:

  1. Flp 3:13b Mengakui dan menceritakan dengan terbuka tentang luka hati kita.
  2. Yoh 8:31 Bersedia melepaskan pengampunan terhadap orang yang pernah melukai kita.
  3. Rom 8:2, 13 Menerima “pencabutan” luka batin dalam nama Tuhan Yesus.
  4. Gal 5:16-18 Menjaga hati agar tidak terluka kembali.

Hidup dalam kebebasan

Orang percaya perlu menjaga dan memelihara ‘kebebasan’ yang telah diperolehnya, dengan:

  1. Menutup lembaran lama dan membuka lembaran baru
  2. Hidup dalam Firman Tuhan
  3. Penuh dengan Roh Kudus
  4. Sekali mengampuni tetap mengampuni

Diskusi

Persiapan apa yang paling penting kita lakukan ketika kita akan melakukan pelayanan pemulihan luka batin?

Aplikasi

Tuliskan dengan singkat pendapat Anda tentang pokok diskusi tersebut di atas.

The God of all comfort will wrap his loving arms around you and whisper in your ear,
“We’re going to get through this!”

— Pastor John Hagee