Johanes Ajoeb Soegiorahardjo

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 8 Maret 2024 10.20 oleh Leo (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{FloatImage | Johanes Ajoeb Soegiorahardjo.jpg | Pdt J A Soegiorahardjo}} '''Pdt Johanes Ajoeb Soegiorahardjo''', '''Pdt J A Soegiorahardjo''', atau '''Pdt Ajoeb''' (lahir di Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada 30 Desember 1930—meninggal di Kudus, Jawa Tengah, 25 Maret 2015) adalah seorang Hamba Tuhan, sesepuh dan salah satu pendiri Gereja Bethel Indonesia. Pdt. (Alm) Yohanes Ajoeb Soegiorahardjo (Pdt. Ajoeb) lahir di...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Johanes Ajoeb Soegiorahardjo.jpg

Pdt J A Soegiorahardjo

Pdt Johanes Ajoeb Soegiorahardjo, Pdt J A Soegiorahardjo, atau Pdt Ajoeb (lahir di Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada 30 Desember 1930—meninggal di Kudus, Jawa Tengah, 25 Maret 2015) adalah seorang Hamba Tuhan, sesepuh dan salah satu pendiri Gereja Bethel Indonesia.

Pdt. (Alm) Yohanes Ajoeb Soegiorahardjo (Pdt. Ajoeb) lahir di Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus-Jawa Tengah (30 Desember 1930). Beliau adalah putera dari Sastro Sarban - Sri Sulastri (Alm). Beliau menikah dengan Sri Hartati (Mororejo) asal Kayuapu, Kudus (1 Mei 1960).

Keluarga

Pdt Ajoeb merupakan putra dari Sastro Sarban-Sri Sulastri.

Pdt Ajoeb menikah dengan Sri Hartati pada 01 Mei 1960 dan memiliki putra-putri:

  1. Putera pertama: Ir Setiyo Mahanaim, menantu: Dr Pdp Yuniarti BM
    • Cucu: Eliata Purwaningtyas Nugroho, Yosua Setiawan Nugroho
  2. Puteri kedua: Ir Pdm Hanna Mahanani, menantu: Pdt Petrus P Pujohartono, STh, MA
    • Cucu: Daniel Pesah Nugroho, Eunike Indah Nugroho,
  3. Puteri ketiga: Ruth Mahanani, SE, menantu: Drs Budi Utomo, SH
    • Cucu: Elika Regni Utami, Yoel Adi Utomo, Yehezkiel Wim Utomo.

Pelayanan

1947, menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat melalui pelayanan oleh Purbo Sunyoto Ratmojo dari Blora.

1955, Pdt Yoetyn Khing (Alm), Gembala Gereja Bethel Injil Sepenuh Kudus, mengutus Pdt Ajoeb ke Sekolah Alkitab di Surabaya.

20 Agustus 1957, Sidang Sinode GBIS di Mojokerto melantik pejabat GBIS (Pendeta GBIS).

7 Juli 1958, karena Pdt Yoetyn Khing berpindah pelayanan ke Purwokerto, Pdt Ajoeb dilantik oleh BPH GBIS menjadi Gembala GBIS Kudus.

1959-1969, Pdt Ajoeb menjadi Ketua Badan Pekerja Daerah GBIS Jawa Tengah dan DIY.

1970, dengan adanya persoalan organisasi dalam tubuh GBIS se-Indonesia, pada tanggal 06 Oktober 1970, bersama-sama dengan para Hamba Tuhan yang keluar dari GBIS, mendirikan organisasi baru bernama Gereja Bethel Indonesia. Pdt Ajoeb melayani menjadi Wakil Ketua BPH GBI selama 2 periode (1970-1972 dan 1972-1974).

1970-1985, terpilih sebagai Ketua BPD Jawa Tengah dan DIY.

1985-2003, menjabat Badan Pembina Rohani Jawa Tengah, anggota MPL, dan Penasihat BPD Jawa Tengah.

2003-2011, Staf Majelis Pengarah Sinode GBI, anggota Majelis Pekerja Lengkap (MPL) BPH GBI, dan Penasihat BPD Jawa Tengah dan DIY, Ketua Badan Pembina Rohani (BPR GBI) Jawa Tengah dan DIY.

27 Juli 2011, setelah menggembalakan selama 53 tahun (1958-2011), Pdt Ajoeb pada usia 81 tahun menyerahkan penggembalaan jemaat kepada Pdt Petrus P Pujohartono yang telah dipersiapkan selama 24 tahun.

Gedung gereja

Sepanjang masa pelayannya, Pdt Ajoeb telah membangun beberapa tempat ibadah atas karunia-Nya yaitu:

  1. Gedung gereja di Jl Mayor Kusmanto 12A dengan ukuran 6 x 18 m dan pastori 6 x 10 m (27 Juli 1966).
    Sepuluh tahun kemudian, pada 27 Juli 1976, merenovasi gedung gereja menjadi 6 x 24 m. Karena berkat Tuhan, gereja membeli lahan di samping gereja. Pada 02 Mei 1992, gedung gereja baru (dengan ukuran 12 x 30 m ditambah balkon ukuran 12 x 12 m) ditahbiskan. Gedung lama di bongkar dan di bangun gedung di belakang gereja baru menjadi ruang kebaktian, Sekolah Minggu, Wanita Bethel Indonesia, Remaja/Pemuda dan Kantor Gereja.
  2. Tahun 1969, bertempat di Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Pdt Ajoeb membangun gedung gereja ukuran 5 x 15 m, namun sayang gedung gereja yang telah dipakai ibadah selama kurang lebih 26 tahun, pada masa reformasi di demo oleh pihak tertentu. Akibatnya, gereja terpaksa ditutup dan jemaat disediakan antar-jemput dari Desa Klaling ke GBI Kudus.
  3. Gedung gereja di Kedungrejo, Wonogiri (1982), dengan ukuran 6 x 18 m. Pdt Stevanus Sutarman sebagai gembala.
  4. Membangun gedung gereja di Tanjungrejo, Kudus (1984), dengan ukuran 6 x 18 m. Sekarang gereja tersebut digembalakan Pdt Yunus Gabara.
  5. Gedung gereja Pudak Payung, Semarang (1985), dengan ukuran 6 x 18 m. Digembalakan Ibu Pdm Winarno, sebelumnya digembalakan oleh Pdt (Alm) Winarno.
  6. Gedung gereja Tukrejo, Jepara (2002), dengan ukuran 8 x 20 m. Gembala Pdm Wiji Astuti
  7. Gedung gereja di Njrahi Pati ukuran 7 x 16 m beserta Pastori dengan Pdt Yohanes sebagai gembala.
Foto Pdt Ajoeb bersama Pdt T L Henoch.jpg

Pdt T L Henoch (no 3 dari kiri), Pdt Ajoeb (no 4 dari kiri)

Setelah Pdt Ajoeb tidak mengggembalakan di gereja lokal GBI, ia tetap menjadi penasehat BPD Jawa Tengah, anggota MPL, Majelis Pengarah Sinode GBI, dan menjadi Pendeta Senior.

Referensi

  • Reynald Bellini Henoch. Editor: Prambudi (23 Mei 2015). "Mengenang Pdt. Alm. Ajoeb". Artikel. beritabethel.com. Diakses pada 08 Maret 2024.
  • Reynald Bellini Henoch. Editor: Prambudi (23 Mei 2015). "Selamat jalan Om Ajoeb". Artikel. beritabethel.com. Diakses pada 08 Maret 2024.