Doa

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Form Doa

Doa adalah komunikasi dua arah yang didasari suatu hubungan antara hidup kita dengan sumber kehidupan yaitu Tuhan sendiri. Doa merupakan napas bagi kehidupan rohani orang percaya. Dalam doa, kita menghadap dan menyampaikan sesuatu pada Tuhan, dan sebaliknya doa juga menjadi salah satu sarana bagi Tuhan untuk menyampaikan pesan-Nya kepada kita.

Pengertian doa

Tingkatan hubungan

Dalam doa terdapat beberapa tingkat hubungan:

  1. Umat dengan Allahnya
    Setiap orang percaya membangun hubungan dengan Allahnya dalam doa.
  2. Bapa dan anak (Matius 6:8-13; Lukas 11:1-2, 10-13)
    Dalam kekristenan, doa bukan sekedar permohonan umat dengan Allahnya, tetapi lebih daripada itu, hubungan anak dengan bapaknya.
    Contoh: Hubungan Yesus dengan Bapa tidak pernah putus (Markus 1:35; Yohanes 15:5-8)
  3. Persahabatan (Yohanes 15:15; Mazmur 25:14; 1 Korintus 4:12; Amsal 17:17)
    Tingkatan hubungan persahabatan adalah di mana Allah mau mengkomunikasikan kehendak-Nya.
    Contoh: Abraham (2 Tawarikh 20:7)
  4. Mempelai
    Tingkat paling tinggi di mana kita benar-benar memiliki keintiman dengan Allah.

Prasyarat doa

Doa membutuhkan:

  1. Ruang dan waktu (Daniel 6:11; Matius 6:6)
  2. Iman percaya (Markus 11:24)
  3. Kerinduan akan Tuhan (Mazmur 63:2)
  4. Ketekunan (Kolose 4:2)
  5. Keterbukaan (Filipi 4:6)

Jenis doa

Macam-macam doa:

  1. Doa pribadi
  2. Doa syafaat

Penuaian jiwa-jiwa melalui doa

Salah satu kunci yang diberikan Tuhan untuk menyongsong penuaian jiwa-jiwa adalah dengan menginjak, menduduki, dan mengumpulkan orang untuk berdoa di wilayah tersebut. Dalam penjabaran lebih lanjut, ini mengacu pada pembangunan kubu doa dan menara doa.

Melalui doa-doa di kubu doa dan menara doa, maka kita mulai memenangkan dan mempertahankan suatu wilayah dengan doa:

  • Melakukan serangan terus-menerus terhadap musuh-musuh rohani yang menguasai suatu daerah/wilayah, melalui kubu-kubu doa.
  • Memberikan penjagaan 24 jam atas kota/wilayah terhadap serangan musuh, dengan mendirikan menara doa.

Yesaya 62:6-7, Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.

Kubu doa

Kubu doa adalah benteng pertahanan rohani yang dibuat pada wilayah-wilayah di tengah-tengah jemaat melalui kelompok-kelompok seorang pendoa atau pemimpin kelompok untuk mulai memenangkan dan mempertahankan wilayah tersebut.

... Ya, TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, ... (2 Samuel 22:2; Mazmur 18:3)

Rumah doa

Rumah doa, secara fisik, adalah tempat di mana umat Tuhan menaikkan doa, pujian, dan penyembahan, dan Allah hadir di tengah-tengah mereka. Secara rohani, rumah doa adalah kehidupan rohani umat Tuhan yang dipenuhi doa, pujian, dan penyembahan seperti kedua puluh empat tua-tua di hadapan Anak Domba Allah (Wahyu 5:8).

mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. (Yesaya 56:7)

Menara doa

Menara doa adalah pusat penjagaan untuk suatu kota dan biasanya didirikan di tempat yang tinggi dan strategis untuk bisa mengamati keadaan kota atau daerah sekelilingnya.

Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku. (Habakuk 2:1)

Mezbah keluarga

Mezbah keluarga adalah sikap hati keluarga yang bersatu dalam takut akan Tuhan (Yosua 24:15) dan juga waktu setiap hari yang diluangkan oleh keluarga dalam hadirat Tuhan.

Lihat pula